Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang diinginkan oleh banyak orang dan merupakan salah satu faktor terciptanya kehidupan yang sehat, nyaman, dan bersih. Untuk mewujudkan suatu lingkungan yang bersih, dibutuhkan kesadaran dan partisipasi langsung dari masyarakat. Menurut Suhaimin Taidin Notoadmotjo, kesadaran masyarakat adalah kondisi dimana masyarakat menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan makhluk sosial. Kesadaran juga identik dengan pengetahuan dan kesadaran. Kesadaran masyarakat lahir dari masyarakat itu sendiri yang lahir dari kebiasaan masyarakat. Dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan, peraturan-peraturan, dan peranan pemerintahnya.
Berdasarkan pengamatan di kehidupan sehari-hari, kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sangat kurang. Dilihat dari kebiasaan masyarakat sekitar dan banyaknya sampah-sampah yang berserakan di jalanan. Di Jepang yang terkenal akan kebersihannya, sampah dikategorikan menjadi beberapa kategori. Seperti: sampah yang dapat dibakar, sampah yang tidak dapat dibakar, sampah kertas, sampah tumbuhan (daun, ranting, dll), sampah kaleng spray, sampah plastik, dan sampah botol kaca-plastik pet.
Sampah akan dibuang dan diangkut oleh petugas kebersihan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Hal ini akan memudahkan petugas kebersihan dalam mengelola sampah. Sikap disiplin dan bertanggung jawab ini menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat Jepang dan betapa berpengaruhnya peranan mereka dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat. Misalnya menerapkan 3R:
Reduce (mengurangi pemakaian),
Reuse (menggunakan kembali),
Recycle (mendaur ulang).
Reduce dapat mengurangi sampah dengan cara mengurangi pemakaian produk atau barang yang berpotensi menjadi sampah. Misalnya mengurangi pemakaian plastik atau kemasan sekali pakai lainnya, dan memilih untuk menggunakan produk yang dapat digunakan kembali. Contoh kegiatan Reuse yang dapat dilakukan di kehidupan sehari hari adalah penggunaan tas belanja kain saat berbelanja, menggunakan kembali wadah kosong dengan fungsi yang sama untuk diisi kembali. Untuk mewujudkan Recycle butuh effort lebih. Contoh penerapan recycle adalah mengolah sampah organik sebagai kompos, atau bahkan mengolah sampah non-organik menjadi barang yang lebih berharga atau bahkan memiliki nilai jual lebih tinggi.
Dalam mewujudkan hal ini diperlukan peran langsung dari masyarakat sekitar. Untuk itu kesadaran akan pentingnya hal ini perlu dibangun terlebih dahulu. Pemerintah pun punya peran disini. Kampanye hidup bersih, penyediaan peningkatan kualitas fasilitas kebersihan dapat diterapkan. Bahkan bisa meniru cara Jepang dalam mengelola sampahnya. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan meningkatkan juga kebersihan lingkungan karna kebiasaan dari setiap individu/keluarga/kelompok yang sangat banyak. Dan menjadi tanggung jawab bersama.
Daftar Pustaka
Muttaqien dkk. (2019). Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Lingkungan Melalui Program Bank Sampah, 1(1), 1-5.
Rohmah dkk. (2021). Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan pada Masa Pandemi Covid-19 di Kampung Nelayan Kalibaru
Jakarta Utara, 1(6), 1-16.
Budiharjo (2017). Pengaruh Kesadaran Masyarakat Terhadap Partisipasi Penanganan Kebersihan Lingkungan Di Kelurahan Menteng Jakarta Pusat, 1,(2), 1-16.
Basuki dkk. (2020). Membangun Kesadaran Masyarakat Dalam Menata Lingkungan Yang Asri, Nyaman, Dan Sehat, 4,(1), 1-9.