Judul
Buku : Laut Bercerita
Penulis:
Leila Salikha Chudori
Penerbit:
Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Tahun
Terbit: 2017
Cetakan
: ke-8
ISBN:
978-602-424-694-5
Jumlah Halaman: 394
Laut bercerita adalah novel karya seorang penulis
asal indonrsia bernama Laila Salikha Chudori. Ia juga merupakan seorang wartawan di majalah Tempo. Novel
terbitan tahun 2017 ini, mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan,
dan rasa kehilangan. Dengan berlatarkan waktu di tahun 90-an dan 2000, novel
ini mampu membius para pembacanya untuk menerobos ruang masa lalu dan kembali
melihat peristiwa yang terjadi di tahun yang bersangkutan. Leila selaku penulis
menegaskan bahwa novel tersebut hanya historical
fiction, tetapi ia menulis berdasarkan fakta. Sebelum menulis novel ini
Leila melakukan wawancara terlebih dahulu secara langsung pada korban yang
berhasil kembali atau pada kerabat korban dan melakukan penyelidikan mendalam
terkait karakter dari tokoh-tokoh yang ada, tempat serta peristiwa yang sudah
berlalu.
“Tetapi jangan sampai kita mencapai titik kelam, karena kelam adalah tanda kita sudah menyerah. Kelam adalah suatu kepahitan, satu titik ketika kita merasa hidup tidak bisa dipertahankan lagi”
SINOPSIS
Jakarta, Maret 1998
Di sebuah
senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru Laut disergap
empat lelaki tak dikenal. Bersama kawan-kawannya, Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, Alex Perazon, dia
dibawa ke sebuah tempat yang tak di kenal. Berbulan-bulan mereka disekap,
diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung dan disetrum agar bersedia menjawab
satu pertanyaan penting : siapakah yang berdiri dibalik gerakan aktivis dan
mahasiswa saat itu.
Jakarta, Juni 1998
Keluarga
Arya Wibisono, seperti biasa, pada hari minggu sore memasak bersama,
menyediakan makanan kesukaan Biru Laut. Sang ayah akan meletakan satu piring
untuk dirinya, satu piring untuk sang ibu, saru piring untuk Biru Laut, dan satu
piring untuk si bungsu Asmara Jati. Mereka duduk menanti dan menanti . Tapi
Biru Laut tak kunjung muncul.
Jakarta, 2000
Asmara Jati, adik Biru Laut, beserta tim komisi orang hilang yang di pimpin Aswin Pradana mencoba mencari jejak mereka yang hilang serta merekam dan mempelajari testimoni mereka yang kembali. Anjani, kekasih Laut, para orang tua dan istri aktivis yang hilang menuntut kejelasan tentang anggota keluarga mereka. Sementara Biru Laut, dari dasar laut yang sunyi bercerita kepada kita, kepada dunia tentang apa yang terjadi pada dirinya dan kawan-kawannya.
KELEBIHAN
Leila S. Chudori mengambil tema mengenai kemanusiaan pada era Orde Baru yang mana sepantasnya novel ini memperoleh predikat sebagai novel dengan genre historical fiction terbaik. Novel ini mampu membuat pembacanya seperti merasakan apa yang dirasakan aktivis pada masa rezim Soeharto. Sebab novel ini di angkat berdasarkan kisah nyata. Lalu, novel Laut Bercerita bersifat edukatif. Hal itu dibuktikan bahwa di dalamnya memuat pengetahuan sejarah rezim Orde Baru, sejarah pergerakan dalam menegakkan keadilan sosial, dan asas demokrasi. Dengan begitu, setelah selesai membaca novel ini, ada banyak pengetahuan mengenai sejarah yang akan kalian dapatkan.
Adapun cerita yang
dihidangkan pun mengandung sedikit teka-teki, hal itu yang membuat para pembaca
menjadi semakin penasaran akan akhir dari cerita novel ini. Pilihan kata dan
penggunaan bahasa terbilang mudah dipahami sebab tidak adanya istilah atau
ungkapan asing yang menjadikan para pembaca sukar memahami isi cerita.
KEKURANGAN
Dalam novel ini Leila S. Chudori
menggunakan alur campuran atau maju
mundur, bagi pembaca yang belum terbiasa membaca dengan alur tersebut
cenderung akan kesulitan atau bingung.
Oleh kerena itu dibutuhkannya sikap fokus dan
pemahaman seksama dalam membaca agar dapat mengikuti alur.
PENUTUP
Membaca novel Laut Bercerita seperti sedang
membaca sejarah yang hilang, yang diceritakan dari sisi lain. Novel ini cocok dibaca
para mahasiswa, organisasi-organisasi kampus, para politikus atau orang-orang
yang bercerita tentang kebebasan. Pembaca akan terus terseret dalam permainan
emosi karakter-karakternya hingga akhir cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar