Indan Delilah Adlani |
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) termasuk kegiatan ekstrakurikuler MAN Insan Cendekia kota Kendari. Ekstrakurikuler ini merupakan organisasi yang
sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu
pengetahuan dalam menulis penelitian , dan teknologi pada masa kini maupun masa
yang akan datang. Salah satu lomba KIR yang sering di lombakan setiap tahunnya
adalah MYRES ( Madrasah Young Researchers Super Camp ) adalah sebuah lomba karya tulis ilmiah siswa madrasah berbasis
riset bagi siswa MTs dan MA.
Salah satu siswi MAN Insan Cendekia kota Kendari kerap mencuri perhatian
public karena berhasil lolos dalam lomba Myres di tingkat Nasional pada jenjang
Mts dan MA sederajat yang di selenggarakan oleh Kementerian Agama Republik
Indonesia. Tentu saja ini membuat pak guru dan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Kota Kendari bangga atas
prestasi yang diraih siswi tersebut.
Indan Delilah Adlani atau yang sering disapa Indan adalah salah satu
siswi di kelas XI IPS. Indan merupakan anak yang rajin dan pintar. Selain
pintar dibidang academik dia juga berbakat di bidang nonacademik seperti pandai
bernyanyi dan menari. Saat ini, dia tengah menekuni ekstrakurikuler KIR. Dia
sendiri mulai tertarik untuk ikut ekskul KIR sejak kelas 10 dari awal di
perkenalkannya KIR di Man Insan Cendekia kota Kendari melalui seminar KIR oleh
kak Bayu dan teman-temannya.
Menurut Indan sendiri yang memotivasinya untuk ikut ekskul KIR karena ke
depannya dia berpikir jika ikut KIR akan memiliki banyak manfaatnya untuk
kuliah nantinya. Banyaknya inovasi dan dukungan dari orang tua serta
teman-temannya juga memotivasinya ikut KIR . Selain banyak inovasi dari orang
terdekatnya, ia juga sangat termotivasi oleh salah satu orang yaitu kakak pembimbing
KIR dia selama online.
“ Kak Zahwa Devarrah, pembimbing KIR saya ketika online, dia yang
memotivasi saya pada ekskul KIR ini,” ujar Indan siswi Man IC Kendari, 15
Oktober 2022.
Selain itu, ia juga mengungkapkan beberapa orang yang sangat berjasa
dalam membantunya berkembang di ekskul KIR, seperti teman-teman KIR dan Guru
pembimbing KIR di sekolah. Ia juga mengungkapkan beberapa kendala ketika online
seperti ia masih takut dan ragu untuk bertanya langsung ke Kak Bayu karena
masih awam jadi ia lebih banyak bertanya kepada teman-teman KIR.
“ Ibu Yuni, pembimbing KIR saya ketika offline yang sangat berjasa dalam
memantau proses pengerjaan proposal penelitian saya,” ujar Indan Man IC
Kendari, 15 Oktober 2022.
Meskipun telah mengikuti bimbingan KIR setiap hari sabtu untuk
mengerjakan penelitiannya namun ia juga tetap harus melakukan penelitian
lapangan untuk mencari data-data mengenai penelitiannya melalui wawancara langsung.
Ia mengungkapkan melakukan wawancara penelitian di sebuah tempat Disentra
Meohai Kendari, semacam panti social untuk lansia berusia 60 tahun ke atas
khususnya lansia yang tidak mempunyai keluarga dan mempunyai penyakit.
Selain mengikuti ekskul KIR, disamping itu ia juga mengikuti organisasi
siswa intra sekolah (OSIS) di MAN Insan Cendekia kota Kendari. Menurutnya Osis
itu kegiatan siswa yang posisinya setara dengan KIR yang sama-sama penting
baginya untuk mengembangkan minat dan bakat disekolah tapi yang membedakan keduanya
terdapat pada mekanisme organisasi. Ia mengungkapkan yang menarik dari ekskul KIR
itu ketika melakukan penelitian dilapangan dapat berinteraksi langsung dengan
masyarakat sekitarnya.
“Kata guru saya KIR itu tidak harus pintar asalkan tekun dalam menyusun
proposal ,” ujar Indan Man IC Kendari, 15 Oktober 2022.
Walaupun ia mengikuti 2 kegiatan di sekolah namun ia masih bisa mengatur
dan membagi waktu antara keduanya. Ia mengungkapkan jika KIR dan OSIS dilakukan
di waktu bersamaan ia akan mendahulukan KIR lalu menyempatkan di waktu luang
untuk urusan osis.
Penulis: Nuraeni
Editor: Chalissa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar