Minggu, 20 November 2022

Kisah Persahabatan dan Percintaan yang mengalir bagaikan Perahu Kertas, Resensi Novel Perahu Kertas

 

Judul buku : Perahu Kertas

Pengarang : "Dee"  Dewi Lestari

Penerbit : Bentang Pustaka  dan Truedee Pustaka Sejati

Tahun Terbit : 2010

Cetakan : I, Agustus 2009

Editor : Hermawan Aksan

ISBN : 978-979-1227-78-0

Tebal Halaman: 444 hal; 20 cm


Ø PENDAHULUAN

Novel karya Dewi Lestari atau akrab disapa dengan Dee ini merupakan sebuah novel yang sangat menarik. Novel ini adalah novel ke 6 yang ditulisnya. Sampul depannya berwarna hijau dengan font judul yang berwarna kuning. Terdapat beberapa foto figuran yang merupakan pemain dari film perahu kertas ini. Desain sampulnya sangat unik, para figur tersebut berdiri di sebuah perahu kertas berwarna merah dengan sebuah tiang ditengahnya. Dan di pucuk tiang terdapat sebuah gambar love berwarna merah. Perahu tersebut dikelilingi dengan awan di bagian atas dan bawahnya yang membuat novel ini menjadi sangat menarik.

Dewi Lestari “Dee” lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari tahun 1976. Novel Perahu Kertas sudah dibuat versi digital (WAP) pada April 2008, dan kini diterbitkan atas kerja sama antara Truedee Books dan Bentang Pustaka. Naskah ini sudah ditulis pada tahun 1996 tetapi terhenti. Kemudian ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007 dan menjadi novel pertama Dee yang bergenre populer.

“Perahu Kertas” ini berisi kisah tentang persahabatan,cinta keluarga dan kekasih dengan bahasa yang ringan sekaligus padat, edukatif dan inspiratif. Penulis juga mempunyai pengetahuan yang luas.


Ø  SINOPSIS

Penulis menceritakan tentang Kugy, seorang gadis mungil dan berantakan yang gemas berkhayal dan menulis dongeng. Ia kerap kali membuat surat untuk Dewa Neptunus dalam bentuk perahu kertas yang dihanyutkan ke danau atau laut. Kecintaan Kugy terhadap dunia sastra membuatnya menempuh pendidikan sastra di sebuah universitas di Kota Bandung. Dari benaknya muncul untaian dongeng indah. Keenan belum pernah bertemu manusia seaneh itu.

Sementara itu, Keenan adalah seorang pria yang cerdas, artistic yang  gemar melukis dan penuh kejutan . Setelah singgah di Amsterdam selama 6 tahun bersama sang nenek, Keenan akhirnya kembali ke Indonesia dan mengenyam pendidikan di Kota Bandung. Dari tangannya mewujudkan lukisan-lukisa magis. Kugy belum pernah bertemu manusia seajaib itu.

Hingga akhirnya Keenan dan Kugy bertemu berkat Noni dan Eko. Eko adalah sepupu Keenan, sedangkan Noni teman kecil Kugy. Keempat remaja ini menjadi sahabat karib. Seiring waktu, mereka berdua saling mengagumi dan tanpa disadari mereka saling jatuh cinta dalam diam, namun keadaan yang membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkannya. Akhirnya Kugy dan Keenan lebih memilih berkencan dengan orang. Kugy berpacaran dengan Joshua, sedangkan Keenan dicomblangkan dengan Wanda. Kehadiran Wanda justru membuat persahabatan mereka renggang.

Dalam semalam hubungan Keenan dan kekasihnya hancur, hal yang sama juga terjadi pada impiannya. Akhirnya, ia memutuskan tinggal di Ubud, Bali bersama sahabat ibunya yaitu Pak Wayan. Kehidupannya disana agaknya menyembuhkan Keenan dan membuatnya melukis kembali. Kisah petualangan yang ditulis Kugy menjadi bekal Keenan menghasilkan lukisan serial yang bagus. Sebaliknya Kugy kesepian sejak kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung. Ia segera lulus kuliah dan bekerja sebagai copywriter di  Jakarta. Berkat pemikirannya yang ajaib dan spontan, karirnya naik daun dan menjadi orang penting di kantor yang merubah kehidupannnya menjadi lebih baik.

Dikarenakan masalah kesehatan ayah Keenan yang memburuk, ia kembali ke Jakarta dan empat sekawan pun kembali bertemu dalam kondisi yang telah berbeda. Akhir dari kisah persahabatan dan percintaan mereka penuh kejutan. Mereka pasrah kemana cinta akan mengalir seperti perahu kertas, dimana dan bagaimana akan berlabuh. Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu ? Akankah hati dan impian mereka bertemu ?


Ø  KELEBIHAN

Novel sangat menarik karena mengangkat tema persahabatan, cinta, dan impian dengan konflik yang membuat pembaca terhanyut dalam cerita. Gaya bahasa yang digunakan ringan, mudah dimengerti dan di susun menyesuaikan zaman serta cocok untuk pembaca dari semua jenis usia. Karya tulis ini memuat kisah realistis yang kerap dialami oleh kebanyakan remaja. Novel bersifat edukatif karena kita bisa belajar banyak hal saat membacanya. Pembaca dapat mempelajari arti dari motivasi hidup tentang perjuangan dan semangat dalam meraih cinta dan cita-cita yang di inginkan. Cerita yang menyentuh dan menginspirasi. Mampu menyadarkan pembaca bahwa hidup adalah tidak hanya satu warna saja. Alur cerita Perahu Kertas juga runtun atau berurutan, sehingga nyaman untuk dibaca.


Ø  KEKURANGAN

Kekurangan novel ini terletak pada pemaparan  cerita yang terlalu rinci sehingga pembaca cenderung malas untuk membacanya. Setting tempat yang dipakai terlalu banyak (Belanda, Jakarta, Bandung, Kuta, Ubud) sehingga pembaca kebingungan dalam memahaminya. Beberapa bagian ditemukan cerita yang terkesan monoton sehingga membosankan untuk dibaca. Akhir dari cerita novel ini masih menggantung hingga membuat pembaca penarasan bagaimana kelanjutan ceritanya.


Ø  PENUTUP

Perahu Kertas ini memiliki 46 bab yang ceritanya saling berkaitan. Novel ini sangat menarik dan menginspirasi, mengangkat tema persahabatan dengan konflik-konflik yang membuat pembaca meresapi cerita. Gaya bahasa yang ringan dan dikemas sesuai zaman. Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini. Mulai dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam berjuang meraih mimpi-mimpi kita. Novel ini cocok untuk pembaca dari semua jenis usia khususnya bagi kalangan remaja yang sedang menggapai mimpi dan cita-citanya.  Jadi, untuk seseorang yang sedang putus asa dan kehilangan semangatnya, novel ini layak dikonsumsi untuk membangkitkan semangat dan menambah inspirasi. Dibumbui kisah cinta yang begitu membuat emosi melonjak-lonjak, novel Perahu Kertas sangat membantu kita untuk belajar lebih lanjut apa arti dari cinta itu sendiri. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang,  di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.


Penulis: Nuraeni 

Editor: Anisa Maharani Risty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...