E-commerce adalah adalah sebuah media yang digunakan untuk melakukan interaksi pertukaran barang, transaksi online, antara penjual dan pembeli melalui internet. E-commerce ini digunakan untuk mempermudah transaksi antara produsen dengan konsumen tanpa adanya kontak langsung. Contoh dari e-commerce yang digunakan adalah Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Amazone, dan lain-lain.
Zaman sekarang banyak sekali remaja yang lebih memilih menggunakan E-commerce sebagai media untuk belanja. Apalagi baru-baru ini kita dilanda Covid-19 sehingga kita dilarang untuk keluar rumah yang mengharuskan kita untuk membeli kebutuhan secara online. E-commerce ini juga membantu mempermudah kita dalam berbelanja tanpa harus keluar rumah barang yang ingin kita beli bisa dibeli secara online dan sangat praktis, karena barang yang kita beli akan diantar oleh kurir kerumah kita.
Ada salah satu teman kita yang sering sekali menggunakan e-commerce sebagai media belanjanya. Jadi, salah satu teman kita yang bernama Alisya ini sering sekali menggunakan e-commerce sebagai media dia untuk berbelanja, dia berkata “Saya sering sekali menggunakan e-commerce sebagai media berbelanja saya, karena lebih banyak pilihan dan lebih praktis. Awalnya memang sebelum mengenal e-commerce saya belanjanya secara langsung, tapi semenjak saya mengenal e-commerce saya lebih memilih e-commerce sebagai media berbelanja saya. Dan kalau saya berbelanja melalui e-commerce saya bisa menemukan barang yang tidak ada ditoko-toko langsung, dengan hanya klik-klik menggunakan handphone saya sudah bisa mendapatkan barangnya tanpa harus keluar rumah. Saya juga lebih suka belanja di e-commerce karena banyak diskon, voucher gratis ongkir, dan harganya lebih murah di banding dengan beli secara langsung. Jadi saya ketagihan untuk menggunakan e-commerce sebagai media berbelanja saya selain lebih praktis, juga banyak sekali keuntungan yang saya dapatkan”. Jadi ternyata teman kita Alisya lebih memilih menggunakan e-commerce karena lebih praktis dan banyak keuntungannya.
Tapi siapa sangka bahwa ternyata ada juga teman kita yang jarang menggunakan e-commerce sebagai salah satu media transaksi belanja. Jadi, salah satu teman kita yang bernama Nabil ini ternyata jarang menggunakan e-commerce karena memiliki alasan, dia berkata “Saya jarang menggunakan e-commerce sebagai media transaksi saya karena takut kena tipu, saya juga lebih suka membeli barang secara langsung karena bisa melihat-lihat langsung barang yang akan dibeli”. Jadi alasan dia untuk tidak melakukan transaksi belanja online adalah karena takut adanya penipuan.
Akan tetapi teman-teman tidak perlu takut karena tidak semua transaksi belanja secara online itu penipuan. Karena justru banyak hal positifnya juga jika berbelanja melalui e-commerce. Penggunaan e-commerce itu pasti memiliki dampak baik maupun buruk. Tergantung dari kita sebagai penggunanya bagaimana cara kita mengontrol diri dalam menggunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhannya.
Jadi, dalam pola belanja siswa SMA tergantung dari siswa tersebut ada yang lebih memilih menggunakan e-commerce sebagai medianya dalam belanja, ada juga yang turun langsung ke tempat belanjanya agar bisa melihat-lihat langsung. Dan semua itu punya keuntungan atau mungkin kerugian masing-masing, tergantung dari kenyamanan dari kita lebih nyaman belanja secara langsung atau melalui media.
Memang penggunaan e-commerce ini mempengaruhi kebiasaan belanja siswa SMA, seperti perkataan dua siswa diatas yang satunya lebih memilih belanja di e-commerce dan yang satunya lebih memilih belanja secara langsung. dan memang e-commerce sangat berpengaruh karena merubah pola belanja remaja seperti siswa SMA bernama Alisya. Yang awalnya sebelum mengenal e-commerce dia selalu pergi belanja barang kebutuhannya secara langsung, akan tetapi setelah adanya e-commerce dia menjadi jarang keluar rumah dan lebih memilih tinggal dirumah dan menunggu barangnya sampai.
Penulis : Kamalia Kurniasari (XI IPA 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar