Judul
: “Yang Pergi Biarlah Pergi, Yang Ada Semestinya
Dijaga”
Identitas
Judul : Tulisan Sastra
Pengarang : Tenderlova
Penerbit : Lov Rinz
Tahun terbit : 2020
Tebal halaman : 345
Urutan cetakan : I, Juli 2020
ISBN :
978-623-289-095-4
Pendahuluan
Novel dengan
judul “Tulisan Sastra” ini merupakan salah satu novel karangan dari Tenderlova,
novel ini bercerita tentang Sastra anak tengah dari keluarga Suyadi yang
memiliki sikap humoris dan mahir bermain gitar, tetapi impannya yaitu menjadi
seorang pianis, Sastra mencintai tiga hal dalam hidupnya yaitu keluarga, musik,
dan Sahara.
Sinopsis
Bagi Sastra
rumah keluarga Suyadi adalah segalanya, rumah yang ditopang oleh tiang-tiang
kokoh yaitu orang-orang yang berada di dalamnya, dari rumahlah dia belajar
menjadi pecandu cinta yang bijaksana.
Selain keluarga,
Sastra juga mencintai musik dan Sahara, impian terbesarnya yaitu ingin
melakukan pertunjukan sebagai seorang pianis yang disaksikan oleh keluarganya
dan juga Sahara.
Sastra memiliki
kehidupan yang begitu romantis tetapi juga tragis. Pasalnya, Sahara gadis yang
berstatus sebagai kekasihnya hanya menjadikannya sebagai tempat pelarian semata,
berbeda dengan Sastra yang menganggap Sahara adalah sosok spesial dan selalu
menjadi sumber penyemangatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Sahara
perlahan-lahan mulai dapat menerima dan mencintai Sastra.
Tetapi tidak
lama setelah Sahara menyadari perasaannya, Sastra justru pergi ketempat yang
hanya bisa dijangkau oleh takdir, kepergian yang memberikan beribu-ribu luka
bagi Sahara dan keluarga Suyadi, kepergian Sastra datang bagai karma untuk
Sahara karena telah menyia-nyiakannya.
Namun seperti
yang dikatakan Sastra “Yang pergi biarlah pergi, yang tinggal sudah seharusnya
dijaga. Kalau nggak ada yang abadi dalam bahagia, berarti nggak ada yang abadi
juga dalam sedih.” Walau butuh waktu yang begitu lama, keluarga Suyadi dan juga
Sahara mencoba memulai hidup baru tanpa kehadiran sosok Sastra di dalamnya.
Keunggulan
Sampul dari
novel ini sangat mencerminkan isinya, penggunaan bahasa yang tidak terlalu baku
dan dialognya yang menggunakan bahasa remaja zaman sekarang membuat pembacanya
tidak bosan, pesan yang disampaikan penulis juga tersampaikan dengan baik
ditambah dengan pesan-pesan moral yang mendominasi.
Kekurangan
Karena
menggunakan bahasa remaja zaman sekarang, jadi ada beberapa kata kasar yang
mungkin bisa membuat sebagian orang tidak nyaman saat membacanya, banyak
penggunaan bahasa daerah yang mungkin tidak dapat dimengerti pembacanya, dan
banyak kesalahan penulisan kata yang mengganggu pembaca.
Penutup
Novel ini sangat
direkomendasikan untuk remaja yang menyukai alur cerita yang memiliki banyak
konflik karena dalam novelnya terdapat banyak sekali konflik yang dihadapi oleh
Sastra, tetapi novel ini tidak disarankan bagi pembaca yang tidak menyukai sad ending.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar