Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasaan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.
Salah
satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan
terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran
baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di
tengah-tengah dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan
kehidupan dengan negara lain.
Berbicara
tentang pendidikan di Indonesia, tidak akan lepas dari pemikiran tentang krisis
pendidikan yang di sebabkan oleh krisis ekonomi global yang terjadi. Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah
yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun
informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang
menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa diberbagai bidang. Oleh karena
itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang
tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Penyebab
rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas,
efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia
pendidikan yaitu: rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya
kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa,
rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi
pendidikan dengan kebutuhan serta mahalnya biaya pendidikan.
Cara
melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan
pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah
pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Seperti
yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal
ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru
tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada
siswanya. Untuk saat ini dapat dikatakan bahwa guru-guru di Indonesia tergolong
kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di
jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama
mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid,
mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan.
Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama
lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru
berpengalaman yang pensiun.
Pemerintah
Indonesia sudah berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan berbagai
kebijakan yang di buat, tapi hal tersebut belum juga mampu menaikan mutu
pendidikan di Indonesia. Meskipun belum mampu meningkat secara signifikan. Namun
sedikit demi sedikit mutu pendidikan akan meningkat jika pemerintah menjalankan
kebijakan dengan sebenar-benarnya tanpa ada penyimpangan. Tapi faktanya
pemerintah masih belum mampu menjalankan kebijakannya dengan sempurna.
Hal
tersebut semakin menurunkan tingkat anak-anak yang mampu bersekolah ke tingkat
yang lebih tinggi lagi. Kompas, rabu 11 maret mencatat sekitar 1,2 juta siswa
di Jawa Barat putus sekolah karena amsalah biaya dan terbatasnya sarana
pendidikan. Sementara di NTTtercatat ada sekitar 40.000 siswa tidak melanjutkan
sekolah karena masalah biaya. Berdasarkan data statistik Depdiknas tahun
2006-2007 selisih antara jumlah siswa lulusan SMA/SMK Negeri dan swasta dan
mahasiswa baru di PT negri dan swasta sekitar 56,9% . Dengan kata lain hanya
43,1% saja lulusn SMA dan SMK yang melanjutkan ke PT.
Sarana
pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di
Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk
di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang
benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan
mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya,
antara lain guru dan sekolah.
Penyebab
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum yakni yang pertama
efektifitas pendidikan di Indonesia. Efektifitas pendidikan di Indonesia sangat
rendah. Setelah praktisi pendidikan melakukan penelitian dan survey ke
lapangan, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya tujuan pendidikan yang
jelas sebelm kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal ini menyebabkan peserta
didik dan pendidik tidak tahu “goal” apa yang akan dihasilkan sehingga tidak
mempunyai gambaran yang jelas dalam proses pendidikan.
Selama
ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi
formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli
bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah
melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh
masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas
pengajaran di Indonesia sangat rendah.
Yang
kedua, efisiensi pengajaran di Indonesia. Efisien adalah bagaimana menghasilkan
efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah’. Dalam proses
pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh
hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Beberapa masalah
efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang
digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang
menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga
berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Yang
ketiga, standarisasi pendidikan di Indonesia. Dunia pendidikan terus berudah.
Kompetensi yang dibutuhka oleh masyarakat terus-menertus berunah apalagi di
dalam dunia terbuka yaitu di dalam dunia modern dalam ere globalisasi.
Kompetendi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam lembaga
pendidikan haruslah memenuhi standar.
Masalah-masalah
lainnya yang menjadi penyebabnya yaitu:
(1).
Rendahnya sarana fisik,
(2).
Rendahnya kualitas guru,
(3).
Rendahnya kesejahteraan guru,
(4).
Rendahnya prestasi siswa,
(5).
Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6).
Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
(7).
Mahalnya biaya pendidikan.
Adapun
solusi yang dapat diberikan dari permasalahan di atas antara lain dengan
mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan
meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.
Selain
itu, upaya pemerintah lainnya dalam engatasi permasalahan pendidikan di Indonesia
adalah menaikan subsidi pendidikan, dengan dinaikannya subsisdi pemerintah
berharap semua anak Indonesia dapat bersekolah tanpa memikirkan biaya yang
mahal lagi. Tapi pada kenyataannya subsisdi tersebut tidak merata pembagiannya,
alhasil masih banyak anak-anak di daerah pedalaman yang belum mampu bersekolah.
Disinilah tugas anak bangsa untuk membantu persebaran mengawasi subsidi biaya
pendidikan ke seluruh daerah yang ada di Indonesia.
Perkembangan
dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem
pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam
segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar
tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan
kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan
meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan
semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat
dalam segala bidang di dunia internasional.
Refrensi
http://m.kompasiana.com
http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/12/mesyme-masalah-pendidikan-di-idonesia
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/masalah-pendidikan-di-indonesia.html
http://sitichotijah269.wordpress.com/tugas-kuliah/tugas-internet-desing/artikel-masalah-pendidikan-di-indonesia/
http://www.kampusnews.com/jaringopini-apa-harapan-untuk-pendidikan-indonesia-ke-depannya/
editor : Afiqah Nazifatul Latif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar