Kamis, 15 Desember 2022

Resensi Lagu Bertaut - Nadin Amiza

 

Judul               : Bertaut

Penyanyi         : Nadin Amizah

Penulis            : Nadin Amizah, Mikha Angelo Brahmantyo, dan Zulqi L. Ramandha

Produksi         : Pt. Massive Music Ent

Tahun rilis      : 2020

Durasi             : 5 menit 16 detik

Genre              : Pop

 

Lirik

Bun, hidup berjalan seperti bajingan

Seperti landak yang tak punya teman

 

Ia menggonggong bak suara hujan

Dan kau pangeranku, mengambil peran

 

Bun, kalau saat hancur ku disayang

Apalagi saat ku jadi juara

Saat tak tahu arah kau di sana

Menjadi gagah saat ku tak bisa

 

Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu

Agar seisi dunia tahu

 

Keras kepalaku sama denganmu

Caraku marah, caraku tersenyum

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

 

Aku masih ada sampai di sini

Melihatmu kuat setengah mati

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

 

Bun, aku masih tak mengerti banyak hal

Semuanya berenang di kepala

 

Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya

Menjadi jawab saat ku bertanya

 

Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu

Agar seisi dunia tahu

 

Keras kepalaku sama denganmu

Caraku marah, caraku tersenyum

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

 

Aku masih ada sampai di sini

Melihatmu kuat setengah mati

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

 

Semoga lama hidupmu di sini

Melihatku berjuang sampai akhir

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

 

Review

     Lagu ini menceritakan tentang seorang anak yang sedang berkeluh kesah kepada ibunya. Ia bercerita tentang segala hal yang ia temui selama hidupnya, tentang kerasnya dunia dan rasa bersyukur telah memiliki ibu seperti dirinya.

Bun, hidup berjalan seperti bajingan

Seperti landak yang tak punya teman

Seperti yang kita ketahui selalu ada stigma di suatu kata yang dianggap tak biasa, salah satunya kata ‘bajingan’. Kalimat ini berisi lontaran makian karena mendapati kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasinya. Pada baris ini berisi tentang seseorang yang sedang berkeluh kesah kepada ibunya, hal ini dikarenakan adanya panggilan ‘bun’ yang artinya bunda. Curhatannya kepada sang ibu berisi tentang bagaimana ia merasa bahwa dunia itu begitu aneh, diibaratkan seperti landak yang tak punya teman, seperti yang kita ketahui landak merupakan hewan berduri yang membuat siapapun yang mendekatinya akan terluka. Jika diibaratkan dengan kehidupan manusia, banyak orang yang menjauh ketika kita mempunyai masalah karena takut ikut masuk ke dalam masalah tesebut.

Ia menggonggong bak suara hujan

Dan kau pangeranku, mengambil peran

Gonggong merupakan sebutan untuk bunyi suara anjing, kembali lagi ada stigma buruk dalam kata ini. Kata anjing sering digunakan seseorang untuk makian, dan hujan selalu datang dengan beramai-ramai dengan tetesan yang lain. Sedangkan kata ‘pangeran’ berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki makna perlindungan, sama seperti seorang ibu yang selalu melindungi anaknya dari segala bahaya.

Bun, kalau saat hancur ku disayang

Apalagi saat ku jadi juara

Seperti halnya seorang ibu yang selalu menyayangi anaknya dalam kondisi apapun.

Saat tak tahu arah kau di sana

Menjadi gagah saat ku tak bisa

Seorang ibu pasti selalu menuntun anaknya ke jalan yang benar, mengajarinya segala hal yang baik dan melarang hal yang buruk, sejatinya tidak ada orang tua yang mengajarkan anaknya kesesatan.

Bun, aku masih tak mengerti banyak hal

Semuanya berenang di kepala

Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya

Menjadi jawab saat ku bertanya

Saat kecil sangat banyak hal yang tidak kita ketahui, banyak pertanyaan yang muncul ketika kita mendapati hal baru, dan guru terbaik kita pada saat itu adalah sosok ibu, karena ibu merupakan sosok yang memiliki jarak sangat dekat dengan anaknya, bagaimana tidak?, selama sembilan bulan seorang anak ada di tubuhnya, kemudian ketika lahir dia yang menyusui, yang menggendong, dan yang selalu mengajak anaknya mengobrol.

Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu

Agar seisi dunia tahu

Pada bagian ini menceritakan tentang isi lagu yang menceritakan betapa uniknya seorang ibu.

Keras kepalaku sama denganmu

Caraku marah, caraku tersenyum

Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, sama halnya dengan isi lagu ini yang menceritakan tentang seorang anak yang memiliki kepribadian sama dengan ibunya.

Aku masih ada sampai di sini

Melihatmu kuat setengah mati

Pada bagian ini menceritakan bagaimana peran orang tua yang berjuang mati-matian demi mencukupi kebutuhan anaknya.

Semoga lama hidupmu di sini

Melihatku berjuang sampai akhir

Lirik ini menceritakan tentang anak yang berdoa agar ibunya memiliki umur panjang agar bisa melihatnya sukses dan menemaniya sampai kapanpun.

Seperti detak jantung yang bertaut

Nyawaku nyala karena denganmu

Hidup seseorang yang selalu membutuhkan sosok ibu, mau bagaimanapun itu seorang anak sangat sulit menghadapi kerasnya dunia jika tidak ibu.

 

Penulis : Amaliah Ramadhani Gaffar

Editor: Rizky Maharani Hidayat Yamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...