Pendidikan
merupakan hal yang sangat krusial pada saat ini yang bermanfaat sebagai
pergerakan revolusi industri terutama pada era revolusi industri 5.0 yang akan
terus berkembang karena tersedianya atau lahirnya sumber daya manusia berkualitas
yang asalnya tentunya dari kalangan terdidik dimana sumber daya tersebut yakni
manusia menjalani pendidikan dengan selang waktu tertentu, namun tidak cuma
akan hal ini manusia dapat berkualitas dalam hal pendidikan, tentu membutuhkan
beberapa metode maupun support sistem dalam pengembangannya seperti contoh
lingkungan belajar, lingkungan sosial, guru berkualitas, metode belajar
mengajar, dan beberapa aspek lainnya.
Sebelumnya pengertian pendidikan
wajib kita ketahui terlebih dahulu, secara sederhana pengertian pendidikan
adalah satu aktivitas belajar mengajar dimana aktivitas tersebut akan
memberikan value atau manfaat yakni Ilmu ,adapun pendidikan menurut para
ahli adalah usaha membina dan
mengembangkan kepribadian manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani.
Ada juga para orang ahli lainnya mengartikan pendidikan itu
adalah suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok
orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan.
Jika kita
bandingkan secara fakta pendidikan diberbagai penjuru dunia mulai dari yang
buruk hingga terbaik yang tentunya secara kualitas maupun sistem keseluruhan
yaitu Findlandia sebagai negara urutan
pertama yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia dapat ditarik
kesimpulan bahwa negara maju selalu menggapai tingkat tertinggi urutan
pendidikan terbaik secara sistem maupun kualitas, hal ni karena adanya modal
yang didasari oleh kekuatan ekonomi Negara tersebut yang dapat menunjang segala
kebutuhan secara materi untuk lembaga sektor pendidikan dari negaranya.
Oleh karena
itu dapat kita kutip bahwa kualitas seseorang dalam hal berfikir tergantung
pada sitem yang diterapkan dan modal negara untuk mengakomodasi pendidikan yang
masyarakat kenyamkan, dalam pendidikan tersebut tidak harus secara formal (SD,
SMP, SMA, dan seterusnya) yang harus masuk sekolah yang hasil dari
pendidikannya sebagai perjalanan pengembangan diri tersertifikasi dengan ijazah
namun yang utama adalah pendidikan dasar dari lingkup keluarga yang terbentuk
dari didikan awal orang tua dan dari hal dasar tersebut dapat membentuk
karakter awal secara psikis dan bisa melanjutkan ke pendidikan lanjutan sebagai
contoh yaitu pendidikan formal yang dimaksud tadi.
Pembentukan
karakter seseorang adalah pendidikan dasar yang dimana aktivitasnya dilakukan
pada masa labil anak oleh orang tuanya yang tugasnya sebagai trainer
yang bertujuan membangun mental berkualitas pada anak namun hal ini dapat
terdistraksi karena adanya pengaruh eksternal seperti lingkungan sosial dan
budaya yang sifatnya bisa positif dan bisa negatif yang juga menjadi subjek
yang cukup berpengaruh pada pembentukan karakter.
Setelah
pemenuhan aktivitas yang membentuk pendidikan berkualitas sumber faktornya dari
pendidikan formal (pembelajaran umum), karakter (pembentukan mental), dan modal negara dalam pembiayaan fasilitas untuk pendidikan, dan lembaga pengelola
pendidikan ataupun negara sudah dapat membentuk sebuah sistem pendidikan yang
berkualitas. Selanjutnya untuk menyempurnakan sistem pendidikan tersebut
perlunya juga mengakusisi metode yang efisien dan efektif agar dapat menghasilkan tujuan akhir pada
pembentukan sistem pendidikan yang efisien dan berkualitas.
Untuk
menjalankan suatu program yang efisien dan berkualitas, lembaga pengelola
pendidikan perlu menjalankan metode dengan konsep esensi efisiensi yaitu menjalankan
suatu aktivitas dengan singkat (capat) namun memiliki banyak manfaat
berkualitas (tepat) dan juga meminimalisir sumber daya secara materi maupun
fisik langsung yang dikeluarkan ketika menjalankan program.
Lalu
penerapan sistem yang mengakusisi pendidikan yang berkualitas dikolaborasikan
dengan program yang efisien, sistem yang berkualitas didapatkan dari penggunaan
waktu, uang, dan tenaga SDM yang dimaksimalkan, namun untuk mengefisienkan dari
hal tersebut perlu kita memangkas sesuatu dari hal berkualitas yang
dimaksimalkan dan jika menganalogikan efisiensi di terapkan pada penggunaan
dari salah satu hal berkualitas yang dimaksimalkan lalu diminimalisir
penerapannya contoh paling mudah adalah memangkas waktu yang
dimaksimalkan dan hal ini masih bisa
di tanggulangi dengan maksimalnya penggunaan modal untuk pendidikan dan tenaga
SDM (pengajar) dan hal inilah yang umum digunakan Negara berkembang sehingga pendidikannya
dapat dikatakan berkualitas dan efisien berbeda dengan Negara berkembang
seperti Negara kita saat ini yang cenderung membangun sistem pendidikan memaksimalkan
pada waktu lalu untuk penggunaan tenaga SDM (pengajar) dan uang masih
dikatakan minim.
Untuk
menganggulangi permasalahan yang kita hadapi dalam sistem pendidikan kita
sebagai negara berkembang, negara perlu meninjau ulang problematis yang umum
terjadi pada sistem pendidikan kita dan mungkin dalam hal penggunaan waktu
sudah bagus, tetapi 2 lainnya untuk membentuk sistem yang berkualitas belum
tercapai sehingga perlu dibangun lagi dari salah satu penggunaan yang
menjadikanya berkualitas sebagai sampel bisa pemaksimalan tenaga
SDM (pengajar).
Penulis: Ahmad Fatih
Editor: Nauval Afif Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar