-
Judul Buku : Konspirasi Alam Semesta
-
Pengarang : Fiersa
Besari
-
Tahun Terbit : 2017
-
Cetakan :
Cetakan Pertama
-
ISBN :
978-979-794-535-0
-
Jumlah Halaman : 244
SINOPSIS
Oleh
karena ia terlahir dari ayah seorang “ekstapol”, Juang Astrajingga harus selalu
siap untuk menghadapi segala cemoohan dan celaan dari orang lain, termasuk
tetangganya. Juang seorang pria yang memiliki penampilan fisik yang cukup
menarik, meski memiliki brewok tipis dan kumal yang menghiasi wajahnya, serta
alis tebal yang mendukung sepasang mata tajam miliknya. Juang pernah menjadi
seorang petualang yang kerap lompat dari satu pelukan ke pelukan lainnya. Bagi
Juang, pelukan adalah pelukan, soal perasaan, itu berbeda cerita.
Bandung,
September 2011, Juang sedang mencari sebuah buku yang
langka. Di saat itu, Juang tidak sengaja menabrak seorang wanita. Buku-buku
yang ada di sekitar mereka pun terjatuh, dan secara tidak sengaja lagi, mata
mereka saling bertemu ketika Juang hendak mengembalikan buku-buku yang terjatuh
itu. Tatapan pertama dengan wanita itu seolah membuat dunia Juang berhenti
bergerak. Benar-benar, tidak ada yang akan tahu apa yang direncanakan alam
semesta. Berawal dari tabrakan di toko buku, bertemu lagi untuk melaksanakan
tugas, hingga naik bianglala berdua, dan merencanakan untuk mendaki bersama.
Juang
yang merupakan seorang jurnalis harus melaksanakan tugas yang menuntutnya
menempuh perjalanan yang berisiko. Juang kemudian harus meninggalkan Ana yang baru
saja merasa nyaman menjalin hubungan dengannya untuk melaksanakan tugas itu.
Ketika Juang pulang dari perjalanannya selama berbulan-bulan itu, semesta
kembali menguji Juang dengan memberikan kabar bahwa sang ibunda masuk rumah
sakit, karena sakit lambungnya kian bertambah parah. Lagi-lagi, Juang harus
kuat untuk bertahan dan menerima kenyataan pahit yang sedang dialaminya.
Hingga,
ibunda Juang pergi meninggalkan dirinya dan dunia, dan Juang pun kehilangan
cahaya hidupnya. Juang sontak memaki dirinya sendiri yang belum sempat mengabdi
kepada sang ibu. Ana paham dengan keadaan Juang yang sedang berduka. Ana memutuskan
untuk tidak memberitahu Juang terkait dirinya yang harus melakukan operasi
pengangkatan tumor. Ana kemudian hanya menyerahkan hidupnya kepada semesta,
kepada takdir. Ia berpasrah diri jika memang tidak dapat melanjutkan
kehidupannya.
Sebuah
pesan dari Ayah Ana membuat Juang langsung kembali ke Bandung dan pergi
meninggalkan Nias. Juang pulang menemui Ana yang sedang berbaring di rumah
sakit. Juang lantas berusaha meyakinkan Ana untuk melakukan operasi, tidak ada
harga yang dapat membayar nyawa. Juang juga meyakinkan Ana bahwa ia cukup kuat
untuk berbagi penderitaan dengannya. Tumor kecil di kepalanya telah lenyap.
Juang dan Ana kemudian menikah. Mereka berdua berjanji untuk saling mendampingi
hingga hari tua, hingga maut memisahkan mereka berdua.
Juang
lagi-lagi harus melaksanakan tugasnya dan pergi meninggalkan Ana. Juan kini
harus pergi untuk membantu sahabatnya yang terkena letusan Gunung Sinabung.
Sekuat apapun Ana menahan Juang untuk tidak pergi, keputusan Juang tidak akan
berubah.Juang kemudian pergi meninggalkan Ana yang ternyata sedang mengandung
buah hati mereka. Juang membantu korban bencana meletusnya Gunung Sinabung
dengan mengerahkan segala kemampuannya.
Namun,
naas nasibnya, Gunung Sinabung ternyata belum sepenuhnya stabil. Ketika Juang
sedang mengevakuasi warga yang enggan untuk mengungsi, awan panas dari Gunung
Sinabung kembali menyembur. Awan panas itu membinasakan banyak orang yang
berada di sekitarnya, termasuk Juang yang sedang bergerilya mengabdi. Buah hati
Ana dan Juang kemudian lahir. Ilya Astrajingga namanya, ia menjadi pengganti
Juang yang akan menemani Ana.
KELEBIHAN
Fiersa
Besari menuliskan novel Konspirasi Alam Semesta ini dengan begitu indah,
tersusun rapi, dan menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti. Hal ini kemudian
dapat membuat para pembacanya nyaman ketika membaca novel ini.
Novel
Konspirasi Alam Semesta ini mengandung banyak pembelajaran yang bisa didapatkan
pembaca. Mulai dari arti kesabaran, ketegaran, pantang menyerah, arti cinta,
hingga kisah inspiratif yang dapat membangkitkan semangat nasionalisme. Fiersa
Besari menyelipkan informasi mengenai daerah Nusantara yang jauh dari keramaian
kota besar, tetapi memiliki rasa kekeluargaan yang hangat.
KEKURANGAN
Novel Konspirasi Alam Semesta ini dituliskan Fiersa Besari dengan bahasa yang indah, seperti syair dan sajak. Penggunaan bahasa ini menjadikan novel ini menarik, tetapi di sisi lain dapat dinilai terlalu tinggi, sehingga tidak semua orang dapat memahami makna yang disampaikan secara benar.
PENUTUP
Sesungguhnya
segala hal adalah baik, jika kita dapat memandangnya dengan cara yang baik.
Penentuan atas baik dan buruk ditentukan oleh diri kita sendiri. Cinta sejati
itu nyata adanya. Cinta yang akan bertahan meski diterjang badai berulang kali.
Cinta yang hanya akan dipisahkan oleh maut. Hendaknya kita selalu tegar,
semangat, dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan yang ada di
kehidupan ini. Percaya kepada Tuhan, percaya kepada semesta, percaya kepada
orang di sekitar bahwa kita dapat melaluinya, dengan bantuan mereka.
Hal
yang paling penting dari menjadi seorang manusia adalah untuk menyebarkan
kebaikan. Memberikan lebih baik dibanding menerima. Jangan hanya berharap untuk
mendapatkan perbuatan baik dari orang lain saja. Seperti senja yang bisa
dianggap membawa kepada kegelapan, tetapi juga dapat dianggap sebagai sesuatu
yang indah, yang membawa kita menemukan bintang-bintang. Senja memang akan
membawa kita menemui kegelapan, tetapi jika kita mengetahui cara untuk
bersyukur, kita akan menemukan banyak bintang dalam gelap yang dapat kita
nikmati. Senja menjadi awal dari kisah cinta Juang dan Ana.
ILYA, merupakan kata terindah dalam kehidupan percintaan Juang dan Ana. I Love You,
Always.
Penulis: Achmad Khalil Adzakwan
Editor: Anisa Maharani Risty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar