Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat,
sekarang semua kalangan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Perkembangan ini di iringi oleh perkembangan dibidang telekomunikasi
seperti telepon genggam (handphone) yang sudah berkembang pesat menjadi telepon
pintar (smartphone), dimana internet dapat mudah diakses melalui telephone
pintar atau smartphone. Melihat dari perkembangan ini, internet dapat menjadi
sebuah pasar yang potensial dimasuki oleh para pebisnis. Dengan
peluang tersebut para pebisnis memanfaatkan dan menggunakan internet sebagai
sarana bisnis yang
mana memberikan kebebasan dan keleluasaan bagi para pelaku bisnis untuk
menjalankan usahanya dimanapun dan kapan pun tanpa mengenal batasan tempat dan
waktu. Situasi
tersebut dimanfaatkan oleh penyedia layanan untuk mengembangkan bisnis mereka
melalui e-commerce yang salah satu bentuknya adalah online shop .
Secara garis besar Online shop atau
toko online sendiri dapat diartikan sebagai salah satu sarana atau tempat alternatif
bagi para penjual untuk memperdagangkan barang jualannya tanpa harus turun
langsung di lapangan untuk manawarkannya kepada pembeli yang biasanya diakses
melalui situs online seperti facebook, instagram, shopee, tokopedia, blibli,
lazada dan lainnya dengan melakukan pembayaran kepada penjual
melalui rekening bank yang bersangkutan dan bisa juga pembayaran dilakukan
setelah barang yang dipesan oleh konsumen diterima di tempat.. Banyak masyarakat yang lebih memilih membeli
barang barang kebutuhannya di online shop karena selain penggunaannya
yang praktis online shop juga memberikan kemudahan dalam berbelanja
tanpa harus keluar rumah. Sehingga memungkinkan kita untuk mengerjakan
pekerjaan lain yang lebih penting tanpa ada yang terhambat. Online shop
dipercaya telah merubah sudut pandang konsumen dalam berbelanja.
Menurut laporan survei Status Literasi
Digital Indonesia 2021 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan
Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC), hanya ada 20,8% responden
yang sering berbelanja online, dan yang sangat sering hanya 2,8%.. Meskipun
kenyataannya secara umum layanan media online yang ada pada saat ini telah
mendunia, tetapi faktanya masih ada sebagian dikalangan masyarakat yang lebih
memilih untuk tidak menggunakan online shop dan lebih memilih untuk
belanja langsung ditempatnya. Dalam kaitannya dalam online shop, ada
juga faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang konsumen dalam
keputusan pembelian dalam online shop.
Lantas faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi
penggunaan online shop bagi masyarakat? Menurut
Dampak positif :
1.
Belanja Lebih Mudah dan banyak pilihan
Belanja yang biasanya pergi ke toko untuk
melihat barangnya dan membandingkan barangnya secara langsung. Kini hanya
dengan kita membuka aplikasi kita dapat memilih barang yang kita inginkan. Yang
biasanya kita dari toko satu ke toko lainnya untuk membeli barang yang berbeda,
sekarang kita hanya sekali transaksi untuk membayar beragam barang yang
dibutuhkan. Referensi harga yang lebih banyak dan hemat waktu Dengan satu
aplikasi kita dapat membandingkan harga dengan cara mencantumkan harga barang
yang kita cari, kemudian akan muncul barangnya dari berbagai toko. Maka kita
dapat membandingkannya secara cepat dan efisien. Dibandingkan dengan kita
membandingkan dari toko yang satu dengan toko yang lain, belum lagi barang yang berada di toko tersebut masih tersedia atau sudah
habis, hal tersebut akan membuang-buang waktu.
2. Mempermudah
akses pembelian barang secara global
Barang yang
dijualkan di aplikasi online biasanya berasal dari dalam negeri, namun kita
dapat membeli produk luar negeri dengan mudah menggunakan aplikasi yang sudah
diizinkan oleh pemerintah untuk kita akses. Cara
pembayarannya juga mudah melalui pilihan-pilihan pembayaran. Sehingga kita
dapat memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan diri kita.
Dampak negatif :
1.
Barang yang diterima tidak sesuai dengan keinginan
Sebagian
konsumen pernah merasakan bagaimana produk yang ditampilkan tidak sesuai dengan
produk yang penjual kirim. Dalam hal kecacatan produk, ukuran yang tidak
sesuai, barang yang diberikan palsu dan lain-lain. Hal tersebut dapat merugikan
konsumen karena kebutuhannya tidak terpenuhi, tidak dapat digunakan dan membuat
uang yang kita gunakan menjadi sia-sia.
2.
Perilaku konsumtif
Sebagian
mahasiswa mengakui bahwa perilaku konsumtif muncul ketika pada saat potongan
harga yang tidak wajar ditampilkan sesuai dengan musim-musim yang ada. Misalkan
pada tanggal cantik yaitu 11 november (11.11), mereka mengeluarkan potongan
hingga harga yang ditampilkan
hanya sebelas rupiah dengan cara setelah kita membayar seluruhnya diundi dan
ketika kita tidak dapat uang itu akan dikembalikan serta harga barang hingga
sepuluh ribu rupiah saja untuk produk tertentu. Hal tersebut adalah keinginan
sesaat dan membuat kita ingin membelinya, namun ketika barang itu sampai di
rumah kita. Kita tidak mengetahui apa kegunaanya bagi kita saat itu dan membuat
barang itu tidak tepakai oleh kita.
Dari dampak tersebut dapat diberikan solusi
yaitu:
·
Memperhitungkan segala pengeluaran dengan bijaksana
kita
sebagai pegguna online shop harus
selektif dengan menggunakan uang kita. Karena keperluan kita itu bisa dikatakan serba mendadak.
Ketika kita ingin membeli sesuatu lebih baik di masukan ke wishlist atau memang
menjadi keinginan yang ingin dicapai lebih baik menunda satu sampai dua hari,
sehingga kita dapat memikirkan dengan matang-matang apakah barang tersebut
penting bagi kita atau hanya keinginan sesaat.
·
Melihat peringkat dalam toko
Peringkat
didapatkan ketika ada konsumen yang membeli barang di toko tersebut,
menjelaskan di kolom komentar bagaimana pelayanan di toko tersebut serta
bagaimana kualitas produk yang dijual oleh toko tersebut. Sehingga dapat membantu
konsumen lain untuk membeli barang pada toko tersebut dan mendapatkan barang
yang diinginkan oleh kita.
·
Mempertimbangkan pembelian produk atau barang saat belanja online
Ketika
kita sedang menggunakan aplikasi belanja online dan menginginkan barang dari
toko tersebut, sebaiknya dipikirkan dengan matang-matang dan menaruh produk tersebut di bagian wistlist. Kita
harus membuat daftar prioritas untuk keperluan pribadi, sekolah dan kebutuhan
lainnya. Sehingga kita dapat mengurangi pengeluaran yang tidak seharusnya.
dapat disimpulkan secara
bersama-sama variabel produk, harga, promosi, kemudahan pembelian, dan
kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli online.
Kedua, secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap minat beli online antara
lain harga, promosi, dan kepercayaan. Sedangkan variabel produk dan kemudahan
pembelian tidak memiliki pengaruh terhadap minat beli online konsumen
Penulis: Najwa Dwi Ariesty Maharani
Editor: Muh. Nuruddin Y. A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar