Karya ilmiah
merupakan kegiatan menulis dengan menerapkan konvensi ilmiah. Penulisan karya
ilmiah menggunakan logika berpikir dan gaya bahasa yang sistematis. Karya
ilmiah dapat berbentuk laporan penelitian, artikel, makalah, dan buku
referensi. Penulisan karya ilmiah harus dilakukan dengan menyertakan gagasan
atau klaim penulis, fakta, data, pendapat ahli, hasil – hasil penelitian, teori
teori yang relevan, penalaran, dan akumulatif.
Dan baru baru
ini Pusat Prestasi Nasional menyelenggarakan Olimpiade Penelitian Siswa
Indonesia (OPSI). OPSI merupakan ajang penelitian pada jenjang SMP dan SMA
sederjat baik berupa karya tulis ataupun temuan (invention). OPSI
diselenggarakan dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter ilmiah serta
mengembangkan kemerdekaan berpikir siswa untuk belajar meneliti.
Achmad Khalil
Az-Dzakwan atau biasa dipanggil Khalil, merupakan salah satu peserta Olimpiade
Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Khalil saat ini merupakan siswa kelas 11
SMA, dan bersekolah di MAN Insan Cendekia kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Dia
mengikuti perlombaan ini pada tanggal 18 sampai dengan 22 September 2022.dengan
penelitiannya yang berjudul “Partisipasi komunitas nelayan dalam pemahaman
pola makan, asupan zat gizi dan status gizi guna mengentaskan kemiskinan dan
malnutrisi bagi anak di pesisir pantai toronipa”, Setelah proposalnya
diterima dan masuk kualifikasi. Khalil selanjutnya masuk ke tahap penelitian.
“Saya
sendiri sebenarnya cukup pesimis terhadap proposal yang saya kirimkan, mengingat
perlombaan ini setingkat nasional, pastinya banyak peserta peserta lain yang
memiliki proposal yang lebih menarik daripada milik saya ini. Namun,
alhamdulillah. Ternyata saya lulus tahap penyisihan dan lanjut melakukan
penelitian. Memang, kita tidak boleh meremehkan diri kita sendiri, dan harus
percaya diri. Karena semuanya tidak serumit dan sesusah ekspektasi kita”. Cakapnya
saat diwawancarai setelah pulang sekolah.
“Tidak
apa apa, perlombaan kemarin akan saya jadikan pelajaran untuk OPSI tahun
selanjutnya. Sekarang karena saya sudah memiliki pengalaman mengikuti
perlombaan tersebut, saya akan lebih mudah mempersiapkan diri untuk OPSI
berikutnya. Saya tidak patah semangat, justru saya sangat bersemangat. Lebih
baik gagal setelah mencoba, daripada gagal karena tidak mencoba sama sekali”.
Ujarnya dengan senyum lebar diwajahnya.
Penulis: Nabil Hakim Alfikri
Editor: Chalissa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar