Kendari – Farid Bahren resmi dinyatakan sebagai salah satu peserta didik MAN Insan Cendekia Kota Kendari. Madrasah yang berdiri sejak tahun 2016 silam ini telah memiliki tujuh angkatan di tahun 2022.
“Pengalaman Farid Bahren sebagai peserta didik baru MAN Insan Cendekia Kota Kendari” (12/11/2022).
Farid Bahren merupakan salah satu peserta didik dari angkatan ketujuh MAN Insan Cendekia Kota Kendari. Ia sekarang menduduki bangku kelas sepuluh. Siswa yang biasa dipanggil Farid ini memiliki beragam cerita sebelum mendaftar maupun awal pertama kali menjadi siswa resmi MAN IC Kota Kendari.
“Awal saya mendaftar MAN IC sebenarnya ada lucu-lucunya juga. Nah, yang kenalkan saya tentang MAN IC Kendari pertama kali itu kakak saya, yang dulunya pernah tes mendaftar seleksi peserta didik baru di IC tapi tidak lulus. Saya yang merasa tidak pintar dan tidak bodoh juga tentu awalnya merasa tidak yakin akan lulus di MAN IC. Ayah saya juga ingin saya ikut tes seleksi saja, dan kalaupun tidak lulus jadikan itu sebagai pelajaran untuk saya. Jangankan keluarga ataupun teman, saya sendiri saja kaget pas tahu saya bisa lulus.” Ungkapnya dalam sebuah wawancara diruang Ekskul Jurnalistik ICK, 12 November 2022.
Saat pertama kali masuk di MAN IC Kota Kendari, semua peserta didik baru kelas sepuluh termasuk Farid Bahren mengikuti program tahunan MAN IC Kota Kendari, yakni Masa Ta’aruf Siswa Madrasah atau yang biasa dikenal dengan singkatan MATSAMA. Program MATSAMA ini bertujuan untuk saling mengenalkan antar satu peserta didik baru dengan peserta lainnya. Selain itu, pada MATSAMA ini pula mereka diajak untuk berkeliling di lingkungan MAN IC Kota Kendari dan mengenali tempat maupun fasilitas-fasilitas yang telah disediakan untuk para siswa.
Selama MATSAMA, tentu Farid merasa culture shock karena memiliki banyak teman yang berbakat dan mahir di berbagai bidang. Ia juga merasa kehidupan di MAN IC Kota Kendari yang berasrama tersebut serba produktif. Tentu saja berbanding terbalik dengan kebiasaan Farid di rumah yang hanya bermain HP seharian, makan-tidur, hidup santai dan bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Farid Bahren sempat merasa menyesal ketika masuk di MAN IC. Ia dulunya berniat mmendaftar ke MAN 1 Kendari karena memiliki banyak teman lama yang masuk di sana. Namun, orang tua dan teman-teman Farid mendukungnya agar mengikuti seleksi masuk di MAN IC Kota Kendari serta sebagai pelajaran untuknya.
“Ini kan udah SMA, nah sayang sekali gitu kan kalo masa-masa remaja kita di sia-siakan, tidak bisa bawa-bawa motor, asyik main game, bergaul tanpa beban dengan teman, kapan lagi kan kalo bukan masa-masa sekarang.”
Disisi lain, ia juga senang bisa bergabung menjadi bagian dari keluarga besar MAN IC Kota Kendari, sekolah terbaik se-provinsi Sulawesi Tenggara.
“Sebenarnya saya juga tetap senang masuk di IC, karena bisa mandiri, buktinya saya bisa berasrama di MAN IC, bisa banyak belajar dengan teman, bisa jadikan kakak-kakak kelas sebagai referensi belajar. MAN IC juga mempunyai fasilitas yang lebih memadai dan tentunya saya juga bangga karena bisa bersekolah di MAN IC Kendari yang terkenal sebagai sekolah unggulan terbaik Sultra,” Tutupnya.
Penulis: Aulia Ulil Azmi
Editor: Anggun Sasmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar