Kepemimpinan merupakan
kemampuan seorang pemimpin yang dapat mengendalikan, memengaruhi fikiran,
perasaan atau tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam kepemimpinan, terdapat dua macam kepemimpinan genial (cerdas),
yaitu kepemimpinan genial (cerdas) saja, dan kepemimpinan yang bisa membawa
perubahan (dalam arti positif).
MAN
Insan Cendekia memiliki organisasi yang mampu mengangkat seseorang atau
siswa-siswa dalam menunjukkan bakat kepemimpinan mereka. Salah satu organisasi
yang mampu memenuhi hal tersebut adalah OSIS.
mampu meningkatkan minat, dan bakat serta potensi hampir seluruh siswa di MAN Insan Cendekia Kota Kendari. Hal tersebut dapat terwujud dikarenakan yang memimpin OSIS khususnya di periode tahun 2022-2023 merupakan siswa berbakat dalam membawa perubahan.
Achmad Khalil yang kerap dipanggil Turu merupakan salah satu Badan Pengurus Harian (BPH) OSIS, lebih tepatnya seorang Wakil Ketua OSIS (Waketos). “Jujur bergabung dengan OSIS sebenarnya saya benar-benar tidak mengingkan posisi atau jabatan yang ada di dalamnya. Saya sendiri tidak masalah jika berperan sebagai anggota dalam organisasi ini. Yang terpenting adalah saya bisa bergabung dengan OSIS karena apa yang kita dapat di dalamnya tak lain yang terpenting adalah pengalaman,” ungkap Achmad Khalil saat diwawancara di koridor kelas. “Pengalaman yang saya maksud yakni pengalaman dalam memimpin. Dimana kita belajar untuk bertanggung jawab, mengordinir ataupun membagi banyak tugas adalah langkah awal kita dalam memimpin,” tegasnya.
Tepat seperti yang
dikatakan Achmad Khalil, kepemimpinan sejati bukanlah untuk meraih gelar atau jabatan,
melainkan mampu mengemban tanggung jawab, juga me-manage segala hal demi
membawa perubahan yang sejahtera. Tetapi, perjalanan masih begitu panjang. Maka
dari itu, perjalanan tidak akan selalu berjalan sesuai dengan yang diharapankan, yaitu akan datang yang namanya “masalah”. Contohnya jika ada anggota OSIS yang memiliki kinerja buruk dalam menjalankan tugas.
“OSIS telah memerkirakan bentuk-bentuk
masalah yang akan dihadapi ke depannya, contoh jika salah satu anggota tidak
menjalankan tugasnya dengan baik. Sebelum merekrut anggota-anggota yang akan
menjadi bagian dari OSIS, kami memberikan beberapa tes yang dapat memerlihatkan
pada kami kualitas calon anggota OSIS baru, sehingga dengan ini kami bisa lebih
menjamin kualitas dari tiap-tiap anggota OSIS. Jikalau memang ada yang seperti
itu, kami akan mencari tahu penyebab dari buruknya kinerja anggota OSIS, lalu
kami akan mendukung dan memberikannya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya.
Jika memang tidak adanya perubahan yang diperlihatkan, maka dengan terpaksa
kami harus mengeluarkannya,” ujar Turu dengan raut wajah serius.
Turu melanjutkan, “OSIS periode kami di dalamnya banyak mencontohkan cara menjadi seorang pemimpin. Ya, tujuan terbesar kami adalah ingin memberikan pembelajaran, juga kesan serta bekas yang dalam pada siswa yang akan melanjutkan dan membawa OSIS di periode selanjutnya. Semua yang kami lakukan di samping membangun dan membawa nama sekolah MAN Insan Cendekia menjadi lebih baik, kami juga ingin agar yang melanjutkan tekad kepemimpinan terutama dalam OSIS adalah bibit yang nantinya dapat menuntun siswa lain menuju perubahan raharja".
Ungkapan yang dilontarkan oleh seorang Achmad Khalil sebagai Wakil Ketua OSIS sangat bijak dan kritis. Dalam ungkapan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa OSIS bersama Achmad Khalil memiliki tujuan yang sangat mulia. Hal itu adalah menumbuhkan bibit-bibit kepemimpinan demi kesejahteraan ke depannya. Seperti kata Neale Donald Walsch bahwa pemimpin sejati bukan orang yang mempunyai banyak pengikut, tapi yang menciptakan paling banyak pemimpin.
Penulis: Muhammad Afif Nauval
Editor: Nauval Afif Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar