Selasa, 29 November 2022

NUTEC Plastic: Inovasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Tekan Polusi Sampah Plastik di Indonesia



Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC Plastic) adalah program yang tengah dikembangkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency) untuk mendukung negara-negara anggotanya mengintegrasikan teknologi nuklir dan teknologi turunannya dalam menjawab permasalahan limbah plastic. Tujuan utama dari program NUTEC Plastic adalah untuk meningkatkan kesadaran global atas meningkatnya jumlah timbulan dan dampak limbah plastic di lautan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan metode produksi dan daur ulang plastic melalui penggunaan teknik radiasi sebagai komplemen atas praktek produksi yang telah ada .

Saat ini plastik telah menjadi material yang penting di kehidupan modern dan banyak digunakan untuk berbagai macam penggunaan plastik ini akan terus meningkat sejalan dengan waktu yang akan datang mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan, mudah diwarnai dan sifat insulasinya yang cukup baik. Kebutuhan plastik di Indonesia mengalami peningkatan hingga rata-rata 200 ton per tahun. Pada tahun 2002 tercatat sebesar 1,9 juta ton, tahun 2003 naik menjadi 2,1 juta ton dan pada tahun 2004 terus mengalami peningkatan menjadi 2,3 juta ton pertahunnya. Pada tahun 2010 penggunaan plastik mencapai 2,4 juta ton dan pada tahun 2011 terus meningkat menjadi 2,6 juta ton. Akibat dari peningkatan jumlah pemakaian plastik ini maka bertambah pula sampah plastic (Novia, 2021).

Persentase kontribusi sampah plastik di Indonesia tidak jauh berbeda dengan Malaysia (14%) dan Thailand (16%) namun lebih rendah dibandingkan Singapura (27,3%) (AOP, 2007). Namun secara riil, produksi sampah plastik di Indonesia sangat besar sebab secara total produksi sampah Indonesia mencapai 189 kilo ton/hari jauh lebih besar dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan jumlah penduduk Indonesia yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk negara-negara di Asia Tenggara. Pengelolaan sampah plastik menjadi masalah sebab plastik merupakan material yang tidak bisa terdekomposisi secara alami (non biodegradable) sehingga pengelolaan sampah plastik dengan landfill maupun open dumping tidak tepat dilakukan. Pengelolaan sampah plastik dengan cara pembakaran dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan berupa terjadinya pencemaran udara khususnya emisi dioxin yang bersifat karsinogen. Pengelolaan sampah plastik lainnya adalah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi bentuk lain, namun proses daur ulang ini hanya akan merubah sampah plastik menjadi bentuk baru bukan menanggulangi volume sampah plastik sehingga ketika produk daur ulang plastik sudah kehilangan fungsinya maka akan kembali menjadi sampah plastik. Oleh karenanya diperlukan alternatif lain untuk menangani volume sampah plastik ini (Wahyudi, Prayitno, & Astuti, 2018).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, memenuhi undangan dari Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk menjadi pembicara pada IAEA High Level Round Table Discussion for The Asia and the Pacific Region “NUTEC Plastic: Atoms Contributing to the Search for Solutions to Plastic Pollution. IAEA meminta Indonesia untuk menjadi Pilot Country bagi 3 fase demonstration project NUTEC Plastic, yaitu fase 1: penguatan penanganan limbah plastik di sektor hilir, fase 2: pembangunan demo plant, dan fase 3: upstreaming pemanfaatan teknologi iradiasi penanganan limbah plastic. Indonesia sangat berkomitmen untuk mengurangi timbulan sampah plastik, termasuk sampah plastik laut.  Dirinya menjelaskan, dalam kurun waktu tiga tahun, sampah plastik laut telah berkurang dari 615 ribu ton pada tahun 2018 menjadi sekitar 521 ribu ton pada Desember 2020. Mulai 2020 hingga 2024, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan mengkaji dan melakukan penelitian pengembangan komposit plastik yang terbuat dari komposit serat selulosa dan mikroplastik radio-trace serta radioekologi akuatik. BATAN sejak lama telah berkolaborasi dengan IAEA dalam penggunaan energi nuklir untuk penggunaan damai, yang kemudian menjadikan IAEA menunjuk BATAN sebagai pusat kolaborasi untuk makanan dan industri. Selanjutnya, BATAN akan terus mengkaji dan meneliti komposit plastik kayu dengan menggunakan serat berbasis kelapa sawit (Anugrah, 2021).

Indonesia juga telah secara aktif terlibat dalam memastikan pengelolaan sampah plastik di banyak forum internasional, seperti dalam forum IGR-4 yang menghasilkan Deklarasi Bali pada 2018, serta peran Indonesia dalam merumuskan Resolusi Perlindungan Ekosistem Laut dari Kegiatan Berbasis Darat pada sidang UNEA-4. Indonesia juga telah mendirikan Regional Capacity Center for Clean Seas (RC3S) di Bali pada tahun 2019, dengan tujuan untuk mendorong penguatan inisiatif internasional untuk perlindungan ekosistem laut dari sampah plastik. RC3S juga diharapkan dapat menjadi pusat pengetahuan internasional tentang sampah plastik di laut. Pemerintah Indonesia telah menyusun lima strategi dan rencana aksi pengurangan sampah plastik dalam jangka panjang yang terdiri dari: (1) meningkatkan gerakan nasional untuk mengelola sampah secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan didukung oleh regulasi yang kuat serta pelaksanaannya di tingkat nasional dan daerah; (2) melaksanakan pengelolaan sampah baik di darat maupun di laut dengan intensitas tinggi, peningkatan teknologi serta inisiatif dan partisipasi masyarakat; (3) meningkatkan pengelolaan sampah plastik, termasuk pencemaran sampah plastik di laut dari kegiatan perikanan, transportasi, tempat dan kegiatan wisata, serta dari permukiman, khususnya di kawasan pesisir; (4) memperkuat pembangunan kapasitas kelembagaan dan keuangan, pengawasan dan penegakan hukum; dan (5) penelitian dan pengembangan, untuk mendorong inovasi dan meningkatkan teknologi (Wahyudi A. , 2021).

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia telah menyusun lima strategi dan rencana aksi pengurangan sampah plastik dalam jangka panjang yang terdiri dari:

  1. Meningkatkan gerakan nasional untuk mengelola sampah secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan didukung oleh regulasi yang kuat serta pelaksanaannya di tingkat nasional dan daerah. 
  2. Melaksanakan pengelolaan sampah baik di darat maupun di laut dengan intensitas tinggi, peningkatan teknologi serta inisiatif dan partisipasi masyarakat.
  3. Meningkatkan pengelolaan sampah plastik, termasuk pencemaran sampah plastik di laut dari kegiatan perikanan, transportasi, tempat dan kegiatan wisata, serta dari permukiman, khususnya di kawasan pesisir.
  4. Memperkuat pembangunan kapasitas kelembagaan dan keuangan, pengawasan dan penegakan hukum.
  5. Penelitian dan pengembangan, untuk mendorong inovasi dan meningkatkan teknologi.

Diharapkan program ini dapat secepatnya dikembangkan di seluruh daerah Indonesia. Sehingga limbah plastic di Indonesia berkurang baik di darat maupun di perairan Indonesia serta dapat meningkatkan pembangunan pada lahan bekas limbah sampah plastic untuk masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal.

 


Daftar Pustaka

Anugrah, N. (2021, mei 19). \"NUTEC Plastic\", Inovasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Tekan Polusi Sampah Plastik. Retrieved from https://www.menlhk.go.id/: https://www.menlhk.go.id/site/single_post/4000/nutec-plastic-inovasi-pemanfaatan-teknologi-nuklir-untuk-tekan-polusi-sampah-plastik

Novia, T. (2021). GRAVITASI Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains. Pengolahan Limbah Sampah Plastik Polytthylene Terephthlate (Pet) Menjadi Bahan Bakar Minyak Dengan Proses Pirolisis, 4(1), 33-41.

Wahyudi, A. (2021, Mei 19). NUTEC Plastic, Inovasi Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk Tekan Polusi Sampah Plastik. Retrieved from ZNEWS.ID: https://znews.id/nutec-plastic-inovasi-pemanfaatan-teknologi-nuklir-untuk-tekan-polusi-sampah-plastik/3/

Wahyudi, J., Prayitno, H. T., & Astuti, A. D. (2018). Jurnal Litbang. Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar Alternatif, 14(7), 58-67.



Penulis: Nabil Dwi Syaputra

Editor: Afiqah Nazifatul Latif 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...