Selasa, 29 November 2022

PELAJARI ADAB TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMPELAJARI ILMU PENGETAHUAN UMUM OLEH SISWA MAUPUN GURU

 

Adab adalah suatu istilah bahasa Arab yang berarti adat kebiasaan. Kata ini menunjuk pada suatu kebiasaan, etika, dan pola tingkah laku yang dianggap sebagai model. Selama dua abad petama setelah kemunculan Islam istilah adab membawa implikasi makna etika dan sosial. Kata dasar Ad mempunyai arti sesuatu yang mentakjubkan atau persiapan atau pesta. Adab dalam pengertian ini sama dengan kata Latin urbanitas, kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti masyarakat. Dengan demikian, adab sesuatu berarti sikap yang baik dari sesuatu tersebut.

Krisis   adab   merupakan   salah   satu   tema   pendidikan   yang   sering   menjadi perbincangan  serius  di  negeri  ini. Guru mengajarkan kebaikan kepada siswa tentang bagusnya bersikap jujur, berani, kerja keras, kebersihan, dan jahatnya kecurangan, tetapi nilai-nilai tersebut sebatas pengetahuan di atas kertas dan dihafal sebagai bahan yang wajib dipelajari, karena diduga akan keluar dalam kertas ujian. Dalam kenyataannya siswa banyak yang tidak mengaplikasikan sifat-sifat baik tersebut dalam kehidupan keseharian. Mereka hanya menjadikan nilai-nilai tersebut sebatas pengetahuan semata.

 Maraknya kenakalan pelajar dan perbuatan tidak senonoh yang dilakukan oleh guru dipengaruhi oleh sebagian pakar sebagai akibat kesalahan kebijakan pendidikan. Kebijakan dunia pendidikan yang hanya memperhatikan masalah koqnitif, ternyata gagal mengantarkan siswa-siswi menjadi orang yang berahlak mulia dan berbudi luhur karena orang yang seharusnya menjadi contoh yang baik malah memberi contoh yang buruk. Demikian pula pendidikan yang hanya menitikberatkan pada ketrampilan(skill) cenderung menghasilkan individu yang pragmatis, tidak tanggap lingkungan. Model-model pendidikan tersebut sejatinya hanya menjadikan siswa-siswi belajar untuk tujuan mendapatkan kepuasan materi semata tanpa mendapatkan pembelajaran adab yang baik. Fenomena tersebut menunjukkan adanya kepincangan dalam dunia pendidikan. Karenanya perlu ada reorientasi kebijakan dan tujuan pendidikan.

Penulis setuju pada topik yang dibahas karena seperti yang kita lihat di zaman sekarang ini tidak  sedikit  anak  yang  cerdas  tetapi  adabnya membuat  cemas.  Tutur  katanya  kepada  orang  tua  sama  dengan  menyapa  teman  sebaya. Adabnya kepada guru juga membuat kita mengelus dada. Belum lagi adab kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, tetangga, sesama, bahkan dirinya sendiri. Ada  pula  orang  dewasa  yang  gelarnya  berderet-deret,  namun  adabnya  terhadap kerabat  dan  tetangga  jauh  dari  tuntunan  ulama,  Wataknya  keras,  susah  tersenyum,  dan mau menang sendiri serta menganggap hanya dirinya yang benar, sementara orang lain dianggap sesat. Kaum terpelajar yang seharusnya menjadi suri tauladan bagi masyarakat umum akan tetapi, mereka justru banyak melakukan pelanggaran yang kadang melebihi pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang tak berpendidikan. Betapa pentingnya adab sehingga ulama salafush shalih amat menaruh perhatian, bahkan  Imam  Malik  mengatakan, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Berdasarkan data KPAI, 40 persen siswa usia 13-15 tahun melaporkan pernah mengalami kekerasan fisik oleh teman sebaya. Sedangkan 75 persen siswa mengaku pernah melakukan kekerasan di sekolah. Selain itu, 50 persen anak melaporkan mengalami perundungan (bullying) di sekolah.

Retno mengatakan, kekerasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh siswa tetapi juga guru dan petugas sekolah. Ada sebanyak 45 persen siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah merupakan pelaku kekerasan.

“|Mulai dari pemukulan sampai penghukuman tidak wajar, seperti menjilat WC sebagaimana dialami oleh siswa SD di Sumatera Utara dan penamparan guru SMK terhadap sejumlah siswa di Purwokerto,” kata Retno. menurut Retno, kasus kekerasan tidak hanya dialami oleh siswa, tetapi juga guru. Contohnya adalah kasus meninggalnya guru Budi di Sampang, Madura akibat pukulan muridnya sendiri.

Data di atas adalah bagian dari sekian banyak data-data kerusakan adab dan akhlak guru dan muridnya. Cukuplah hal ini membuat hati setiap pendidik menjadi risih dan menangis atas rusaknya akhlak para guru dan muridnya. Menurut penulis, krisis adab guru dan murid adalah tantangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Pendidikan nasional mestinya mencetak guru-guru yang beradab dan berakhlak mulia. Pendidik adalah orangtua bagi para muridnya, yang membimbing, mengarahkan dan memberikan teladan yang baik bagi setiap muridnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut.

1.      Para guru harus mempelajari dan memahami adab terlebih dahulu serta mendahulukan pengajaran adab terlebih dahulu sebelum memberi pengajaran ilmu pengetahuan kepada siswa-siswi.

2.      Menekankan kepada diri sendiri dan siswa-siswi untuk sangat menjaga adab dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan.

3.      masalah adab dan akhlak siswa-siswi serta guru yang sudah menyimpang harus mendapat perhatian serius dari lembaga kementrian pendidikan.

4.      para guru harus memahami dan memberikan pemahaman kepada siswa-siswi bahwa pendidikan karakter dan ilmu pengetahuan saja tidak cukup namun perlu juga pendidikan adab.

Oleh karena itu, guru-guru sudah harus mempelajari dan memahami adab sebelum mengajarkan dan memberi pemahaman kepada siswa-siswi yang harus mendapatkan pendidikan adab sebelum mereka mempelajari ilmu lebih jauh sehingga mereka akan tetap tawaddu dan berakhlak mulia walaupun telah berilmu tinggi serta lembaga kementrian pendidikan harus memberikan perhatian serius kepada guru-guru yang sudah menyimpang.

 

Daftar Pustaka

1.      Saintifika Islamica: Jurnal Kajian Keislaman Vol.4 No.1 Januari– Juni 2017.

2.      https://hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2019/08/01/168549/krisis-adab-guru-dan-murid.html

3.      https://nasional.tempo.co/read/1656584/kasus-pemaksaan-jilbab-terulang-lagi-di-sragen-kpai-bukti-moderasi-beragama-belum-cukup-baik

Nama : Nuraazizah

Editor: Muh. Nuruddin Y.A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...