Senin, 14 November 2022

Resensi Dari Kirara Untuk Seorang Gagak; Ramen dan Alunan Saxofon

 



Judul                :Dari Kirara Untuk Seekor Gagak

Penerbit           : PT Gradia Pustaka Utama

Tahun terbit    : 2014

Jumlah Hak     : 192

Cetakan           : Pertama

ISBN                : 978 – 602 – 03 – 0750 – 3

 

Erni Aladjai merupakan penulis yang telah menghasilkan eberapa dan telah mengahrga beberapa pengharagaan. Salah satunya adalah pemenang ke-3 JILFest tahun 2012 dengan buku bertajuk “Sampo Soie, Si Juru Masak”. Bukunya yang bertajuk “Dari Kirara Untuk Seekor Gagak merupakan buku seni sastra yang berlatar belakang Jepang, kebih tepatnya Kota Sapporo.

 

Sinopsis:

Mae gadis Indonesia memulai kehidupan baru di Sapporo. Di Sapporo ia hanya memiliki satu kawan, kakek Yoshinaga – tentangga apartemennya, yang selalu meminta dia membacakan surat-surat cinta masa lalu. Mae bahagia, hari-harinya di Sapporo tak terasa muram. Namun di suatu waktu, kakek Yoshinaga ditemukan wafat di kamar mandi.

Kepergian kakek Yoshinaga yang mendadak, mebuat hidup Mae jauh berubah. Dia kemudia bertemu nenek Osano – seorang nenek Tangguh penjual mi ramen =. Dia bekenalan dengan Tamia – seorang kawan yang ditabraknya. Tapi yang paling membuat hidupnya semakin pahit-manis adalah Ketika da bertemu Ken, pemuda berantakan dna bertingkah misterius yang tiba-tiba dating menempati apartemen kakek Yoshinaga.

Ken datang seperti seekor burung gagak. Membawa keburukan, kegelapan hidup keluarganya., tapi di sisi lain dia juga membawa kebaikan buat Mae. Mengajarkan Mae bahwa rasa sakir, rasa kehilangan, rasa bahagia adalah hidup yang sesungguhya. Bahwa hidup adalah juga sebuah belantara.

 

Keunggulan Buku:

Novel ini memiliki tema cerita yang sangat menarik. Pengambilan Kota Sapporo  sebagai latar cerita menambah kesan tersendiri bagi kalangan pembaca. Keunikan penulis yang menggambarkan hiruk pikuk kota Sapporo yang tidak terlalu mendetail sudah cukup membuat para membaca ikut berselancar di dalamnya. Bab-bab awal yang berfokus pada character development tokoh utama menjadi awalan yang bagus sehingga tak membuat para pembaca bingung.

Tokoh Mae yang sealu positif serta tokoh Ken yang anti sosial menambah kesan yang sangat serasi sebagai pasangan. Cara penggamaran Kakaek Yoshinaga yang pernah menjadi tentara Jepang yang pernah bertugas di Indonesia membuat pembaca penasaarn bagaimana sudut pandang Orang Jepang pada warga Indonesia saat itu.

Satu hal terakhir yang menjadi daya tari novel ini juga adalah banyaknya kata-kata bijak serta nasehat yang cukup memainkan emosi para pembaca. Tidak lupa bagian dimana perjuangan Mae dalam menarik pengunjung ke kedai ramen dan inisiatif ken untuk bermain saxofon menjadi salah satu favorit para pembaca.

 

Kekurangan Buku:

Awalan cerita yang baik dan memanjakan mata nyatanya tidak menjamin memilki akhir yang baik pula. Penulis sepertinya telah mengeluarkan seluruh tenaganya pada awal cerita sehingga menampilkan ending yang agak memaksa dan cukup membuat para pembara cengo dibuatnya.

Pembaca yang dibuat menebak pembunuh dari ibu Ken adalah Jutaro adalah salah besar. Nyatanya pelaku yang dicari-cari adalah tak lain merupakan ayah dari Ken itu sendiri. Bagaiman cara ayah Ken yang memilih menghilangkan nyawanya sendiri tanpa memberitahun anaknya apa yang terjadi seolah-olah ingin menimbulkan kesan “mencuci tangan”, yang aslinya dalang sang anak dan tokoh lainnya menderita sejak dulu.

Selain itu, tokoh Mae yang digambarkan menjadi tokoh lugu dan tidak pernah berhubungan dengan pria juga bertolak belakang dengan bagaimana Mae menerima dengan gampang tokoh Ken yang nyatanya telah membunuh orang.

 

Penutup:

Disamping memiliki ending yang mungkin saja agak “absurd”, penulisan cerita yang tertata rapi serta adegan romantis yang anti mainstresam sudah cukup menjadi novel yang direkomendasian bagi para remaja serta penikmat buku bergenre romansa. Dan itulah yang menjadi akhir dari resensi Novel berjudul Kirara dari seorang Gagak kali ini.

 

Penulis: Reski Alya Pasrun

Editor: Alya Febriana Cipta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...