Zaman sekarang merupakan
zaman yang mana manusia berusaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dengan kebutuhan primer, salah satu kebutuhan primer adalah makanan. Tanpa
makanan, manusia akan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. makanan
dapat membantu seseorang dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan
dan otak, terutama bagi kalangan
anak-anak yang sangat membutuhkan makanan bergizi untuk membantu tumbuh dan berkembang.
Gizi dalam makanan sangat banyak dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu dan dapat
dibedakan seperti protein, karbohidrat, lemak dan lain sebagianya.
Pesatnya kemajuan
teknologi di zaman yang modern ini, maka kehadiran makanan cepat saji semakin
memanjakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya makanan
cepat saji ini dapat merubah gaya hidup manusia menjadi serba praktis dalam
mengkonsumsi makanan tanpa memikirkan kesehatan melainkan rasa dan waktu yang
cepat. Seperti makanan yang berada di restoran,cafe atau tempat makan lainnya
yang menyediakan makanan cepat saji yang biasa di istilahkan dengan junk food atau fast food.
Munculnya junk food dalam industri makanan di
Indonesia dapat mempengaruhi pola makan remaja. Secara harfiah junk food berarti “ makanan rongsokan,
makanan sampah, atau makanan tak berguna”. Makanan ini tidak memiliki nutrisi
yang baik untuk tubuh. Junk
food mengandung kalori Junk food kebanyakan merupakan
makanan cepat saji yang didalamnya mengandung karbohidrat, gula, lemak sehat, dan garam (natrium). Satu porsi
junk food menawarkan sejumlah besar kalori, akan tetapi nilai gizi di dalamnya
hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Makanan cepat saji seperti humberger, kentang goreng dari
Mc Donald, KFC dan Pizza Hut Juga sering dianggap sebagai Junk Food.
Dampak dari
mengkomsumsi junk food bagi kesehatan
Di
indonesia junk food sangat banyak
diminati oleh kalangan anak-anak dan remaja, yang mana tidak sedikit dari
mereka yang terkena gangguan kesehatannya di akibatkan oleh makanan cepat saji
ini atau junk food. Beberapa penelitain mengungkapkan bahwa
konsumsi junk food di kota-kota besar
di indonesia sudah cukup megkawatirkan. Sebagaian besar anak-anak dan juga
orang dewasa, terutama yang berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke
atas, sangat terbiasa mengkonsumsi junk
food sebagai jajanan sehaari-hari. yang mana Saat ini negara-negara amerika
serikat, australia, selandia baru, inggris, dan negara-negara eropa lainnya
giat mengkampanyekan “ perang” terhadap junk
food. Sebab konsumsi junk food
oleh anak-anak dinegara tersebut dianggap sudah sangat berlebihan.
Mengkomsumsi junk food
hanyalah sia-sia, bahkan dapat merusak kesehatan. Junk food yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan, seperti:
1.
Obesitas atau kegemukan
Sebuah
studi yang diterbitkan di JAMA Pediatrics menunjukkan bahwa banyak anak-anak
dan remaja yang lebih memilih mengambil resiko mendapatkan kalori lebih dalam
makanan cepat saji dan restoran daripada makanan yang disajikan di rumah.
Menurut National Institutes of Health, beberapa makanan cepat saji secara
keseluruhan hanya mengandung kalori dalam jumlah yang tinggi, di mana hal
tersebut sangat berdampak pada kelebihan berat badan atau obesitas yang
merupakan salah satu faktor peningkatan risiko untuk berbagai masalah kesehatan
kronis.
2.
Resiko penyakit diabetes
Salah satu faktor utama
yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah karena diet yang tidak
sehat, salah satunya karena makanan yang kita konsumsi merupakan makanan
sampah. Ketika tubuh menyerap asupan gizi dari yang berasal dari makanan sehat,
hal ini berarti tubuh mendapatkan pasokan glukosa yang membantu menjaga
sensitivitas insulin. Sedangkan ketika tubuh menyerap asupan makanan junk food, hal ini bisa mengakibatkan
stres yang berlebihan pada metabolisme tubuh sehingga mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena junk food tidak memiliki kandungan serat, konsumsi secara langsung
menghasilkan lonjakan kadar gula.
3.
Resiko terkena penyakit jantung
Kandungan
dalam Junk food sarat akan lemak jenuh dan lemak trans yang secara langsung
meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana hal
tersebut dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung.
Selain itu, mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan lonjakan gula garah yang
meningkat secara tiba-tiba, junk food merusak lapisan-lapisan pembuluh darah
yang menyebabkan peradangan kronis. Peradangan ini menyebabkan kolesterol jahat
menempel pada dinding arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, sehingga
serangan jantung pun kapan saja bisa terjadi. Lemak dari junk food dapat
terakumulasi dalam tubuh selama periode waktu tertentu yang bisa menyebabkan
kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat badan yang semakin meningkat, resiko
terkena serangan jantung akan lebih tinggi.
4.
Peningkatan resiko kanker
Kurangnya
serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk food sangat terkait dengan
peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang diterbitkan
dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa terlalu banyak
mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat meningkatkan
peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred Hutchinson Cancer
Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan makanan yang
digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan peningkatan risiko
kanker prostat.
5.
Depresi
Akibat
terlalu sering mengkonsumsi junk food, banyak perubahan hormonal terjadi,
terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan
suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi junk food dapat
menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan
kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%. Diet yang sehat akan
sangat berperan penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.
Selain
itu. kandungan dalam makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat,
dan MSG dapat memicu terjadinya sakit kepala. Sebuah studi yang diterbitkan
dalam jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat menunjukkan bahwa makan makanan yang
dipanggang seperti donat, croissant, kue dan makanan cepat saji seperti pizza,
hamburger, hot dog) mungkin berhubungan dengan depresi. Orang yang makan
makanan cepat saji adalah 51 persen lebih mungkin mengembangkan depresi
dibandingkan mereka yang makan sedikit atau tidak ada makanan cepat saji.
6.
Mempengaruhi fungsi otak
Mengonsumsi
makanan yang tinggi gula dan lemak juga dapat merusak memori hippocampal yang
ada di dalam otak, yang mana jika memori ini rusak dampaknya berpengaruh pada
otak yang mempu memikir dan mengingat.
Dalam
sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Brain, Behavior, and Immunity
menunjukkan bahwa satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu gangguan
memori pada tikus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat (lemak
trans) dari junk food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan mengganggu
mekanisme sinyal normal dalam otak. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa
lemak dari junk food memperlambat kemampuan untuk belajar keterampilan baru.
7.
Peningkatan resiko gangguan ginjal
Saat
kita mengkonsumsi junk food seperti kentang goreng maupun keripik yang rasanya
begitu memanjakan lidah, tanpa kita sadari kandungan garam halus yang ada
didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga meningkatkan
keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini. Kandungan lemak jahat dan
natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu mengganggu keseimbangan
sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini dapat
mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun dari darah.
Dan
masih banyak lagi dampak terhadap kesehatan ketika kita mengonsumsi banyak junk
food. Bagaimana cara kita agar kita tidak kecantudan dengan junk food? Dalam hal mengatasi agar kita tidak kecanduang
dengan junk food kita bisa mulai dengan
mengganti junk food dengan makanan yang kita buat sendiri yang mana kita
bisa merencanakan menu makanan yang kita
inginkan, jika dibandingkan dengan makanan diluar makanan dirumah lebih higienis
dan sehat. selain itu mengkomsumsi banyak serat contohnya buah-buahan dan
sayuran, juga bisa dijadikan alternatif agar tidak tergoda dengan junk food.
Mengkomsumsi banyak serat (buah-buah dan sayuran) lebih cepat kenyang dengan
jangka waktu lama sehingga tidak mudah tergoda dengan makanan yang tidak sehat
(junk food).
kemudian
jangan lupa untuk tidur dengan cukup dan rutin berolahraga serta hindari
stress. Ketika kurang tidur, tubuh akan cenderung memilih makanan yangberkalori
tinggi seperti junk food, maka dari itu kita membutuhkan tidur yang cukup.
Kemudian stres dapat
menyebabkan kamu kurang bisa mengontrol perilaku makan. Wanita yang sedang
stres telah terbukti makan lebih banyak kalori secara signifikan dan mengalami
lebih banyak mengemil ketimbang laki-laki. Selain itu di waktu luang agar kita
tidak mengemil makanan yang tidak sehat atau junk food dengan berolahraga.
Junk food kebanyakan merupakan makanan
cepat saji yang didalamnya mengandung karbohidrat, gula, lemak sehat, dan garam (natrium). Satu porsi
junk food menawarkan sejumlah besar kalori, akan tetapi nilai gizi di dalamnya
hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Maka dari itu, kita tidak
boleh kelebihan mengkomsumsi junk food ini dikarenakan banyak penyakit yang
akan menyerang tubuh kita. Dan cara kita menghilangkan kecanduan fast food telah dijelaskan
di atas yang bisa dicoba. Awalnya
mungkin sulit untuk menghindari makanan cepat saji jika sudah terbiasa
mengonsumsinya.
Namun,
dengan niat yang kuat, perlahan kamu bisa mengurangi konsumsi makanan cepat
saji dan beralih ke santapan yang lebih sehat. Jaga sehatmu, jangan biarkan
asupan junk food berlebihan bikin kamu kena banyak
penyakit!
Penulis: Rifqah Zaskiani
Editor: Chalissa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar