Air adalah unsur penting yang
tidak dapat terpisahkan dengan keberlangsungan hidup manusia dan makhluk
lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, air dipergunakan antara
lain untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, dan sebagainya. Diantara Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) adalah menggunakan air bersih. Air bersih dapat
didefinisikan sebagai air yang bisa dan layak digunakan oleh manusia untuk
mendukung berbagai aktivitas sehari-hari, seperti air minum, konsumsi, hingga
sanitasi. Menurut Kementrian Kesehatan: 2007, Keberadaan air bersih sangat
penting untuk kesehatan dan kehidupan sehari-hari sehingga, menggunakan air
bersih menjadi salah satu indikator hidup bersih dan sehat.
Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air diketahui bahwa air bersih memiliki ciri-
ciri awal, yakni tidak berbau, tidak berwarna, tidak
berasa, dan tidak keruh.
- Air tidak berwarna harus bening/ jernih.
- Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
- Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau
dan tidak pahir, harus bebas dari bahan kimia beracun.
- Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
Data UNEP menunjukkan
kurang lebih ada 3,5 juta orang meninggal setiap tahunnya karena penyakit
kolera, tipus, polio, dan diare karena infeksi bakteri dari air kotor
Kita telah diajarkan untuk
menghemat dan menggunakan air secara bijak. Kita harus menghemat air bersih,
karena air diperlukan oleh semua makhluk hidup. Rata-rata mereka mengetahui
bahwa mengonsumsi air kotor tersebut tidak sehat, namun keadaan lah yang
memaksa mereka untuk melakukannya. Dilansir dari Sciencing, air adalah pelarut
universal yang dapat membawa semua zat dalam tubuh makhluk hidup. Misalnya, nutrisi,
ion, limbah, dan zat lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi
biologis dan fisiologis tubuh yang ketika dikonsumsi dapat membawa manfaat yang
baik. Oleh karena itu, para ahli menyarakan untuk mendapatkan kualitas air yang
layak minum dan bersih maka diperlukan proses boiling
atau dimasak terlebih dahulu.
Untuk mengatasi hal
tersebut, hal yang dapat dilakukan antara lain melakukan pengolahan limbah
dengan benar karena pada umumnya limbah yang tidak ter-olah akan dibuang ke
sungai atau tempat biasanya air berada. Menggunaan bahan-bahan yang ramah
lingkungan. Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya.
Menggunakan detergen yang ramah lingkungan. Rutin melakukan upaya pembersihan
sumber air. Menanam pohon di setiap lahan yang tersedia.
Adapun cara mengatasi yang lebih sederhana dengan menghemat penggunaan air dan tidak melakukan pemborosan. Caranya dengan mematikan kran air atau saluran air lainnya ketika tidak digunakan atau dengan menghabiskan air minum yang ada di gelas. Selain itu, air yang sudah digunakan dapat digunakan kembali. Contohnya ialah air dari cucian beras bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Dan Salah satu alternatif mendapatkan air bersih adalah dari sumur atau sungai yang tidak tercemar bahan-bahan kimia, yaitu dengan membuat penjernihan air secara sederhana yang memanfaatkan sumberdaya di sekitar kita. Penjernihan terdiri dari tahap pertama berupa pengendapan/sedimentasi dan tahan kedua berupa penyaringan/filtrasi.
Penulis : Indan Delilah Adlani
Editor : Muh. Raf'al Nur M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar