Judul : Harta Bahagia
Penyanyi : Bunga citra
Lestari
Produser : Ifa Fachir
Pencipta : Arswendo Atmowiloto
Penulis lagu : Harry
Tjahjono
Produksi : Visinema Pictures
Tahun Rilis : 2018
Lagu Harta Bahagia merupakan
sebuah lagu yang dijadikan soundtrack pada sebuah film “keluarga
cemara”. Lagu ini telah menjadi point utama pada film tersebut. Lagu ini telah
melekat pada film keluarga cemara dan tidak dapat dilepas sejak dulu hingga
sekarang, kerena apabila kita mendengarkan lagu ini kita akan selalu teringat pada
film “Keluarga Cemara”.
Makna Lagu:
“Harta yang paling berharga adalah keluarga,
Istana yang paling indah adalah keluarga,
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga,
Mutiara tiada tara adalah keluarga.”
Demikian
lirik awal dari lagu yang dinyanyikan pertama kali oleh Novia Kolopaking.
Penciptanya adalah Arswendo Atmowiloto, orang yang sama di balik cerita
sinetron ‘Keluarga Cemara’. Makna mendalam dari diksi yang ia gunakan dalam
lagu miliknya senada dengan judul sinetron yang ia pakai.
Cemara
sendiri adalah nama pohon yang sangat kokoh, ia bisa tumbuh di kala musim
panas, dan tetap berdiri meski berada di tengah-tengah salju sekalipun.
Gambaran itu adalah sifat keluarga yang sesungguhnya. Di saat kita tak berdaya,
ada orang tua yang menjaga. Di setiap kekurangan, ada keluarga yang berusaha
menyempurnakan.
Anak
yang kini mulai tumbuh dewasa sudah terlalu sibuk mengurusi hal yang lebih
menyenangkan di luar rumah. Kita lupa, bahwa ada orang tua yang juga butuh
canda tawa dari kita. Kita lupa, bahwa merekalah yang senantiasa menghibur saat
kita menangis di masa kecil dulu. Kita lupa, bahwa mereka telah bersusah payah
mencari kehidupan yang lebih baik demi menyelamatkan masa depan anak-anaknya.
Dari
situ, kita tahu, mengapa harta yang paling berharga adalah keluarga. Mengapa,
istana yang paling indah, puisi yang paling bermakna, dan mutiara tiada tara,
hanya bisa dijawab dengan satu kata, yaitu keluarga.
Maka
jangan hanya memberikan semangat kepada orang lain, tapi lalai memberikan
perhatian pada keluarga. Pastikan, setiap hari sebelum melakukan aktivitas,
kedua orang tua kita dalam keadaan baik-baik saja. Sebab demikian yang
disebutkan dalam Reff ‘Harta Berharga’. Kita tahu, Reff merupakan sebuah inti
dari pesan di dalam sebuah lagu, dengan pengulangan syair dan notasi yang sama.
“Selamat pagi Emak,
Selamat pagi Abah,
Mentari hari ini berseri indah.”
Setelah
seharian berada di luar rumah dan kemudian pulang untuk mencari
perisitirahatan, jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua,
yang membuat kita bisa hadir di dunia. Sebab, jika tanpa usaha mereka, kita
tidak akan sampai sejauh ini bisa menjalani kehidupan. Hal itulah yang menjadi
pesan terakhir dari lagu ‘Harta Berharga’.
“Terima
kasih Emak,
Terima
kasih Abah,
Untuk
tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti.”
Kelebihan
dari lagu ini ada pada maknanya yang sangat bermakna, sangat jarang ada lagu
yang membahas tentang indahnya keluarga, manusia pertama yang menjaga dan
menjamin lahir seta batin kita. Jika biasanya ada yang sampai menitiskan air
mata hanya dengan menyanyikan ‘Mantan Terindah’ milik Raisa, lalu kapan
terakhir kalinya kita bisa sesenggukan saat mendengat lagu sambil mengingat
jasa-jasa kedua orang tua? Kapan?. Lagu ini juga terdapat kelebihan pada
penyanyinya ynng telah di perbaharui yaitu BCL (Bunga Citra Lestari) yang sangat
bernuansa hangat dan semangat bagai indahnya keluarga. Lagu ini sangat cocok diputar
saat pagi hari sebelum berangkat kesekolah atau saat sedang berkumpul bareng
keluarga. Tak jarang Sebagian dari mereka yang memutar lagu ini meneteskan air
mata. Pada lirik lagu ini juga banyak terdapat kata-kata yang sangat jarang
kita dengar dan memiliki makna sangat berarti bagi para pencinta keluarga.
Lagu ini merupakan lagu keluarga. Meski masih ada dari
beberapa orang yang malu mengungkapkan rasa sayangnya kepada keluarga,
setidaknya dengan mendengarkan suara BCL yang cenderung menenangkan, mungkin
bisa membantu mengurangi sedikit emosi kita. Emosi karena hal-hal yang tidak
mampu orang tua berikan kepada kita. Emosi yang kita pendam maupun yang tak
sengaja kita keluarkan karena sikap orang tua yang terkadang juga bisa
menyebalkan.
Setelah emosi itu sudah reda dan mulai menghilang, maka
kita akan lebih mudah bisa berdamai dengan diri sendiri. Tentunya, dengan
sedikit demi sedikit, kita berusaha kembali memberikan keceriaan kepada orang
tua, membuat mereka bisa tertawa lagi dengan sedikit lelucon seperti saat kita
kecil dulu.
Penulis: Muhammad Raihan Fharel Adrian
Editor: Afiqah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar