Kamis, 15 Desember 2022

Rokok: musibah ataukah berkah?

 Rokok. Siapa yang tidak tahu dengan si kecil berasap yang berasal dari tembakau. Si kecil ini bisa kita dapatkan di toko-toko, baik toko kecil sampai toko yang besar seperti swalayan. Si kecil ini dikemas oleh kertas yang berbentuk kotak, dan di desain sedemikian rupa agar mudah di bawa kemana-mana. Selain itu iklan rokok yang ada juga dibuat menarik dan tidak menunjukkan sedikitpun bahwa itu adalah iklan rokok.

Padahal, pada kemasan rokok yang ada di manapun, sudah bertuliskan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan”. Tetapi apalah daya tulisan itu. tulisan itu hanyalah sebagai hiasan belaka. Para konsumen bahkan mengabaikan akibat yang ditimbulkannya meskipun sudah tau akan ada musibah dibalik itu.

Dikatakan musibah, karena sudah banyak fakta yang mnyebutkan bahwa asap pembakaran batang rokok telah mengakibatkan sekitar 85% kanker paru-paru dan juga berhubungan dengan berbagai macam penyakit kanker. Dengan merokok kita sama saja membunuh secara perlahan-lahan diri kita sendiri. Karena didalam satu batang rokok mengandung sekitar 4000 racun yang akan masuk kedalam tubuh kita.

Tidak hanya merokok merugikan diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain yang menghirup asap dari perokok. Orang yang menghirup asap rokok ini dinamkan perokok pasif. Justru perokok pasiflah yang akan mendapatkan dampak yang lebih buruk dari perokok aktif. Mari kita bayangkan, jika ada seorang ayah yang merokok di depan anaknya berarti sama saja sang ayah memberikan asupan racun kepada anaknya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, jumlah perokok aktif di Indonesia semakin meningkat. Bahkan banyak anak kecil yang sudah mengkonsumsi rokok. Sungguh mengenaskan, Dengan meningkatnya jumlah perokok aktif, berarti juga meningkatnya jumlah perokok pasif di Indonesia. Dan ini akan memperburuk kesehatan masyarakat Indonesia sendiri. Karena semakin banyak orang yang akan menderita penyakit kanker.

Tetapi dengan adanya para produsen rokok di Indonesia, tentunya juga memberikan banyak keuntungan bagi rakyat Indonesia sendiri. Karena pabrik-pabrik rokok itu membutuhkan karyawan yang tidak sedikit. Karena Indonesia merupakan mangsa pasar yang besar bagi industri rokok baik lokal maupun internasional. Kita bisa menemui banyak produsen rokok dari sabang sampai merauke. Banyak laba yang didapatkan para produsen dari hasil penjualan rokok karena jumlah konsumen rokok di Indonesia sangatlah banyak. Selain itu, negara juga menikmati devisa dari rokok. Pajak yang diberikan untuk menjual rokok sangatlah tinggi. Dan dari uang itulah Indonesia bisa memenuhi kebutuhan negara ini.

Jika kita menentang penjualan rokok di Indonesia apakah kita tega melihat banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan? Proses pembuatan rokok itu membutuhkan banyak orang. Mulai dari penanaman tembakau, orang yang memetiknya, orang yang mengangkutnya, orang yang mengolah menjadi rokok sampai menjadi gulungan tembakau yang dibungkus oleh kertas. Dengan banyaknya orang yang di pecat, berarti juga akan ada banyak anak kecil yang kekurangan biaya untuk sekolah. Karena dari rokok lah para produsen sejak jaman dahulu kala mengais rejeki untuk menghidupi keluarganya.

Selain itu, kontribusi produsen rokok kepada Indonesia juga banyak. Karena, banyak produsen rokok besar di Indonesia yang memberikan beasiswa untuk anak Indonesia. Bahkan ada yang mempunyai sekolah yang menampung siswanya dengan bebas biaya sampai selesai sekolah.

Kita harus menentangnya atau menerimanya? Mungkin kali ini yang bisa kita lakukan adalah menyikapinya dengan bijaksana. Karena kita sudah tau mana yang baik untuk kita atau tidak.

Penulis: Nabhil Nandana

Editor: Nauval Afif Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...