Rokok. Siapa yang tidak tahu dengan si kecil berasap yang berasal dari tembakau. Si kecil ini bisa kita dapatkan di toko-toko, baik toko kecil sampai toko yang besar seperti swalayan. Si kecil ini dikemas oleh kertas yang berbentuk kotak, dan di desain sedemikian rupa agar mudah di bawa kemana-mana. Selain itu iklan rokok yang ada juga dibuat menarik dan tidak menunjukkan sedikitpun bahwa itu adalah iklan rokok.
Padahal, pada kemasan rokok yang ada di manapun, sudah bertuliskan
“Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan
kehamilan”. Tetapi apalah daya tulisan itu. tulisan itu hanyalah sebagai hiasan
belaka. Para konsumen bahkan mengabaikan akibat yang ditimbulkannya meskipun
sudah tau akan ada musibah dibalik itu.
Dikatakan musibah, karena sudah banyak fakta yang mnyebutkan bahwa
asap pembakaran batang rokok telah mengakibatkan sekitar 85% kanker paru-paru
dan juga berhubungan dengan berbagai macam penyakit kanker. Dengan merokok kita
sama saja membunuh secara perlahan-lahan diri kita sendiri. Karena didalam satu
batang rokok mengandung sekitar 4000 racun yang akan masuk kedalam tubuh kita.
Tidak hanya merokok merugikan diri sendiri, tetapi juga bagi orang
lain yang menghirup asap dari perokok. Orang yang menghirup asap rokok ini
dinamkan perokok pasif. Justru perokok pasiflah yang akan mendapatkan dampak
yang lebih buruk dari perokok aktif. Mari kita bayangkan, jika ada seorang ayah
yang merokok di depan anaknya berarti sama saja sang ayah memberikan asupan
racun kepada anaknya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, jumlah perokok aktif di Indonesia
semakin meningkat. Bahkan banyak anak kecil yang sudah mengkonsumsi rokok.
Sungguh mengenaskan, Dengan meningkatnya jumlah perokok aktif, berarti juga
meningkatnya jumlah perokok pasif di Indonesia. Dan ini akan memperburuk
kesehatan masyarakat Indonesia sendiri. Karena semakin banyak orang yang akan
menderita penyakit kanker.
Tetapi dengan adanya para produsen rokok di Indonesia, tentunya
juga memberikan banyak keuntungan bagi rakyat Indonesia sendiri. Karena
pabrik-pabrik rokok itu membutuhkan karyawan yang tidak sedikit. Karena
Indonesia merupakan mangsa pasar yang besar bagi industri rokok baik lokal
maupun internasional. Kita bisa menemui banyak produsen rokok dari sabang
sampai merauke. Banyak laba yang didapatkan para produsen dari hasil penjualan
rokok karena jumlah konsumen rokok di Indonesia sangatlah banyak. Selain itu,
negara juga menikmati devisa dari rokok. Pajak yang diberikan untuk menjual
rokok sangatlah tinggi. Dan dari uang itulah Indonesia bisa memenuhi kebutuhan
negara ini.
Jika kita menentang penjualan rokok di Indonesia apakah kita tega melihat banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan? Proses pembuatan rokok itu membutuhkan banyak orang. Mulai dari penanaman tembakau, orang yang memetiknya, orang yang mengangkutnya, orang yang mengolah menjadi rokok sampai menjadi gulungan tembakau yang dibungkus oleh kertas. Dengan banyaknya orang yang di pecat, berarti juga akan ada banyak anak kecil yang kekurangan biaya untuk sekolah. Karena dari rokok lah para produsen sejak jaman dahulu kala mengais rejeki untuk menghidupi keluarganya.
Selain itu, kontribusi produsen rokok kepada Indonesia juga banyak.
Karena, banyak produsen rokok besar di Indonesia yang memberikan beasiswa untuk
anak Indonesia. Bahkan ada yang mempunyai sekolah yang menampung siswanya
dengan bebas biaya sampai selesai sekolah.
Kita harus menentangnya atau menerimanya? Mungkin kali ini yang
bisa kita lakukan adalah menyikapinya dengan bijaksana. Karena kita sudah tau
mana yang baik untuk kita atau tidak.
Penulis: Nabhil Nandana
Editor: Nauval Afif Muhammad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar