Selasa, 29 November 2022

Bercanda Berlebihan Dapat Memengaruhi Kesehatan Mental Korban

Ilustrasi : https://www.newyorker.com/



Kesehatan mental memiliki aspek penting untuk mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental juga penting untuk diperhatikan selayaknya dengan kesehatan fisik. There is no health without mental health, sebagaimana definisi dari sehat yang dikemukakan World Health Organization (WHO) bahwa “health as a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity.” yang artinya kesehatan itu ialah keadaan dimana sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh dan bukan hanya sehat dari penyakit atau kelemahan (Dumilah Ayuningtyas, 2018).

Kesehatan mental yang baik memungkinkan orang untuk menyadari potensi yang mereka miliki, bekerja secara produktif, mengatasi tekanan kehidupan yang normal dan berkontribusi pada komunitas mereka. Karena itulah adanya gangguan kesehatan mental tidak bisa kita sepelekan, karena saat ini terdapat jumlah kasus yang masih cukup mengkhawatirkan. Sekitar 450 juta orang menderita gangguan kesehatan mental dan perilaku di seluruh dunia. Diperkirakan satu dari empat orang akan menderita gangguan kesehatan mental selama masa dari hidup mereka. Menurut WHO regional Asia Pasifik (WHO SEARO) jumlah kasus gangguan depresi terbanyak terdapat di India (56.675.969 kasus atau 4,5% dari jumlah populasi disana), terendah berada pada Maldives (12.739 kasus atau 3,7% dari populasi disana). Adapun Indonesia sebanyak 9.162.886 kasus atau 3,7% dari populasi (Dumilah

Ayuningtyas, 2018).

Kondisi kesehatan mental yang sehat pada tiap individu tidak bisa disamaratakan. Kondisi ini yang menyebabkan semakin banyak membuat urgensi pembahasan kesehatan mental yang mengarah kepada bagaimana cara memberdayakan individu, keluarga, maupun suatu komunitas untuk mampu menjaga, menemukan dan mengoptimalkan kondisi kesehatan mental dalam menghadapi kehidupan sehari-harinya (Dumilah Ayuningtyas, 2018).

Orang – orang yang bercanda dengan teman atau seseorang secara berlebihan bisa saja menyakiti perasaan orang tersebut dan berdampak pada kesehatan mentalnya. Kebanyakan pelaku yang melakukan tidak sadar akan perbuatannya yang dimana hal tersebut sudah termasuk dalam pembullyan.


Bercanda yang berlebihan ini sama saja dengan sikap yang gemar menyakiti perasaan orang lain lalu menyalahkan korban karena dianggap bersikap berlebihan ini dinamakan sebagai moonwalking. Melansir dari Psychology Today, sikap itu dinamakan moonwalking karena “pergerakannya” yang serupa dengan gerakan legendaris penyanyi Michael Jackson. Yaitu seseorang bergerak maju (ini seperti melontarkan sebuah kritikan atau kata-kata menyakitkan) lalu bergerak mundur (menyangkal dan malah menyalahkan orang yang disakitinya) pada waktu bersamaan. Dapat dibilang, moonwalking masih memiliki hubungan dengan gaslighting. Keduanya sama-sama membuat korban bertanya-tanya tentang keadaan dirinya. Orang yang menerima perlakuan moonwalking atau gaslighting ini cenderung tidak mempertanyakan motif pelaku tapi malah mengintrospeksi diri secara berlebihan. Padahal, pelakunyalah yang melakukan tindakan manipulatif. Tindakan manipulatif ini yang salah satu bentuknya moonwalking tentunya membawa dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang (Immanuella, 2021).

Bercanda berlebihan ini contohnya pada fisik, perlakuan atau kebiasaan orang tersebut dan lainnya. Perlakuan seperti haruslah segera dihentikan yaitu dengan cara memulai terlebih dahulu dengan menyadari perbuatan diri sendiri apakah candaan kita ini berlebihan atau tidak, jika berlebihan lebih baik kita menintropeksi diri sendiri dan tidak melakukan hal tersebut lagi. Jika kita melihat ada seorang teman yang bercanda nya berlebihan sebaiknya kita mengingatkan kepadanya, bercanda boleh tetapi jika berlebihan sampai menyakiti perasaan orang itu tidak boleh untuk dilakukan. Pada pelaku yang melakukan candaan tersebut malah membilang bahwa korban nya cepat baper (Bawa Perasaan) seakan permintaan maaf itu kehilangan maknanya.

Pelaku sering kali memanipulatif korban yang membuat dampak yang buruk bagi korban. Dampak negatif dari perlakuan manipulatif ini adalah :

Mengalami Trust Issues”

Trust issues merupakan kondisi yang dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memercayai orang lain. Ini disebabkan oleh rasa takut jika dibohongi atau mengalami perlakuan mengerikan yang pernah dialami sebelumnya.

Orang yang melakukan moonwalking atau tindakan manipulatif lainnya ini dapat membuat

korban tidak mau untuk membuka dirinya kepada siapa pun. Orang ini biasanya khawatir cerita karena perasaan yang ia rasakan akan kembali dianggap remeh apabila dia bercerita kepada seseorang (Immanuella, 2021).

Berbohong Tentang Perasaannya

Pengalaman korban yang pernah diperlakulan tidak baik saat mengungkapkan perasaan sebenarnya inilah yang membuat korban tidak mau lagi jujur untuk mengungkapkan perasaannya.

Tindakan tidak jujur ini tidak hanya ditunjukkan kepada orang lain, tetapi orang yang mengalami perlakuan manipulatif bisa menyangkal perasaan sendirinya dan tidak memberikan ruang bagi diri sendiri untuk merasa tidak baik-baik saja. Hal ini bisa membuat korban sampai mengalami depresi (Immanuella, 2021).

Selalu Berusaha Menyenangkan Orang yang Memanipulasinya

Orang yang melakukan manipulatif sangat lihat Ketika memperdaya korbannya. Karena itu, orang yang menjadi korban selalu ingin menyenangkan hati pelaku. Ini dilakukan karena korban bisa merasa “aman” dari serangan rasa bersalah yang ditujukan oleh pelaku.

Orang yang lihai melakukan manipulatif memang benar-benar dapat menjebak. Jika saja Ketika harus berhadapan dengan orang yang melakukan moonwalking atau tindakan manipulatif, yang harus dilakukan ialah segera sadar. Sadar bahwa tujuan dari kamu mengajaknya bicara hanya untuk membagikan ceritamu, bukan mendengarkan krtiknya yang bisa membuatmu jatuh. Kalau orang tersebut meresponnya dengan tidak baik, sebaiknya menjauh dari orang yang seperti itu. Kesehatan mentalmu adalah hal yang penting (Immanuella, 2021).


Jika saja berhadapan dengan seseorang yan melontarkan candaan secara berlebihan sebaiknya kita memberitahu bahwa candaan itu ada batasnya dan sebaiknya dia tidak melakukan hal seperti itu lagi jika dia tetap meresponnya dengan tidak baik maka sebaiknya menjauhlah darinya. Ketika mendengarkan kata kata negatif yang dilontarkan jangan didengar, jadilah diri sendiri, jangan biarkan perkataannya membuat kamu sedih dan terpuruk karena kamulah yang menentukan hidup kamu sendiri. Bagi orang yang sering melontarkan candaan secara berlebihan sebaiknya untuk tidak melakukan hal seperti itu lagi, bercanda boleh saja dilakukan tetapi cermatilah apakah candaan yang akan dilontarkan mengandung kata yang dapat menyakiti atau tidak, jika sudah telanjur melontarkannya segeralah meminta maaf kepada orang yang dibercandain dan jangan mengulangi hal tersebut lagi.


Bibliography

Dumilah Ayuningtyas, M. M. (2018). ANALISIS SITUASIKESEHATAN MENTAL PADA MASYARAKAT DI INDONESIADAN STRATEGI PENANGGULANGANNYA. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1-10.

Immanuella, Y. V. (2021, April 12). Mengenal Moonwalking, Penyakit Orang yang Senang Bercanda dan Meremehkan. Indonesia: Gen SINDO.



Penulis: Moh. Dzaky Raihan Aushaf

Editor: Waode Alifya Fatimah Azzahroh


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...