Masyarakat dan lingkungan
sosial tidaklah bisa dipisahkan, sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu dan yang lainnya. Dalam ilmu sosiolog
dikemukakan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri,
manusia harus saling berkomunikasi dan berinteraksi langsung antar sesama. Namun
jika kita melihat fakta yang ada, kehidupan sosial masyarakat saat ini,
sepertinya istilah makhluk sosial yang berunsurkan interaksi dan komunikasi
langsung mesti ditelaah dan dikaji ulang.
Teknologi adalah berbagai
keperluan serta sarana berbentuk aneka macam peralatan atau sistem yang
berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia. Teknologi
berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya ‘keahlian’ dan
logia artinya ‘pengetahuan’. Pada awalnya makna teknologi terbatas pada
benda-benda berwujud seperti peralatan-peralatan atau mesin. Seiring
berjalannya waktu makna teknologi mengalami perluasan, ia tidak terbatas pada
benda berwujud, melainkan juga benda tak berwujud. Semisal perangkat lunak,
metode pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain sebagainya.
Teknologi pada intinya adalah alat-alat
ciptaan manusia yang ditemukan untuk memudahkan manusia menjalankan aktivitas
kehidupannya. Tetapi pada kenyataannya saat ini, teknologi tidak hanya memiliki
fungsi seperti demikian. Teknologi sekarang menjelma menjadi bagian hidup dan
gaya hidup dari setiap manusia itu sendiri, banyak fungsi teknologi yang bisa
dimanfaatkan oleh manusia.
Teknologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan, yang terjadi di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya pendidikan sendiri juga memanfaatkan teknologi untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Tondeur et al (dalam Selwyn, 2011) yang menyatakan bahwa teknologi digital kini sudah mulai digunakan di dalam lembaga pendidikan sebagai sarana untuk mendukung pembelajaran, baik sebagai alat informasi (yaitu sebagai sarana mengakses informasi) atau sebagai alat pembelajaran (yaitu sebagai sarana penunjang kegiatan belajar dan tugas).
Penggunaan teknologi
dalam pembelajaran bukanlah hal yang asing di masyarakat saat ini. Seperti
halnya di sekolah internasional mereka tidak lagi menggunakan kertas dalam
pembelajaran tetapi sudah beralih pada komputer sebagai sarana pembelajaran. Dalam
teknologi informasi juga menyediakan aplikasi dan informasi yang dapat membantu
siswa dalam pembelajaran.d
Hasil
studi terbaru membuktikan lebih banyak pelajar Indonesia yang menggunakan
teknologi di dalam kelas, dibandingkan dengan pelajar di negara-negara lain,
termasuk di negara-negara yang lebih maju. Pelajar Indonesia adalah yang tertinggi secara global
dalam penggunaan ruang komputer (40%). Mereka juga menduduki peringkat kedua
tertinggi di dunia dalam penggunaan komputer desktop (54%), setelah Amerika
Serikat. Di samping itu, lebih dari dua
pertiga siswa Indonesia (67%) menggunakan ponsel pintar di kelas, dan bahkan
lebih banyak menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah (81%).
Berdasarkan
fakta penelitian tersebut telah di ketahui bahwa penggunaan teknologi sebagai
sarana pembelajaran sangat di minati banyak orang. Sebab penggunaan nya yang
simpel. Selain itu di dalam teknologi informasi banyak aplikasi yang di
sediakan bagi siswa untuk membantu dalam pembelajaran mulai dari quipper,
edmodo, dan Kahoot, ruang guru dan sebagainya.
Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai sarana
pembelajaran juga memiliki dampak bagi penggunanya, baik dampak positif maupun
negatif nya. Teknologi informasi
telah menjadi fasihan pengalihan buku, guru dan sistem pengajaran yang
sebelumnya konvensional. Penyebab Teknologi Informasi ilmu pengetahuan dalam
tumbuh dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negatif
terhadap kehidupan, salah satu yang menonjol adalah di bidang pendidikan.
Berikut ini terdapat beberapa dampak teknologi
informasi dalam bidang pendidikan, terdiri atas:
·
Dampak positif nya teknologi informasi dalam pembelajaran yaitu:
1.
Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih
mudah dalam mengakses tujuan pendidikan.
2. Inovasi dalam
pembelajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan proses
pendidikan.
3. Munculnya media massa,
khususnya media elektronik sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan pusat.
4. Munculnya metode
pembelajaran yang baru, yang memungkinkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi menciptakan metode baru yang membuat
siswa mampu memahami materi yang abstrak, karena materi dapat dibuat dengan
bantuan teknologi abstrak.
5. Berbagi hasil
penelitian, penelitian yang dipublikasikan dalam internet akan mudah digunakan
oleh orang lain di seluruh penjuru dunia dengan cepat.
6. Konsultasi dengan ahli,
konsultasi ahli di bidang undangan dapat dilakukan dengan mudah bahkan jika
para ahli sangat banyak di tempat.
7. Perpustakaan online,
perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
·
Dampak negatif yang
ditimbulkan dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu:
1.
Kemajuan TI akan semakin
memudahkan pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses mudah ke
data yang menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.
Meskipun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan seperti
sistem tanpa celah, tetapi jika ada kecerobohan dalam menjalankan sistem
tersebut akan berakibat fatal.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek
dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
3.
Tes Program kerahasiaan semakin terancam tes kecerdasan seperti
tes Raven, Differential Uji bakat dapat diakses melalui compact disk. Implikasi
dan masalah tes psikologis yang ada akan mudah bocor, dan pengembangan tes
psikologi harus berpacu dengan tingkat kebocoran melalui internet.
4.
Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak pidana. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga
mencetak generasi e-book tinggi berpengetahuan tetapi moral yang rendah.
Misalnya, dengan ilmu komputer yang tinggi maka orang akan mencoba untuk
menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
5.
Tidak membuat TI sebagai media atau sarana hanya dalam belajar,
misalnya, kita tidak hanya men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak
hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi juga masih mengunjungi
perpustakaan.
6.
Pertimbangkan penggunaan TI dalam pendidikan, khususnya bagi
anak-anak yang masih berada dalam kendali sementara membuat pembelajaran dengan
TI. Analisis pro dan kontra penggunaan.
Oleh karena itu, sebagi pelajar maupun pengajar harus menggunakan Teknologi dengan bijak agar tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
Banyak nya dampak
negatif yang di timbulkan dari penggunaan Teknologi Informasi sebagai sarana
pembelajaran dapat kita cegah dengan Upaya
mempertimbangkan pemakaian teknologi dan alat komunikasi dalam pendidikan,
khusunya untuk anak di bawah umur yang masih memerlukan pengawasan ketika
melakukan pembelajaran dengan teknologi informasi, tidak menjadikan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai media satu-satunya dalam proses pembelajaran;
ketiga, pihak pendidik baik guru, dosen, maupun orang tua memberikan pelajaran
etika dalam berteknologi agar dapat menggunakan teknologi secara bijak tanpa
meninggalkan etika.
Pemerintah sebagai pengendali sistem informasi dan
pemangku kepentingan, seharusnya bisa lebih tegas terhadap para pemilik
perusahaan aplikasi yang terdapat di alat-alat teknologi seperti: facebook,
instagram, youtube, twitter, dan lain-lain dengan membuat peraturan yang
membatasi akses informasi terhadap anak-anak di bawah umur.
Oleh karena itu, marilah kita bijak dalam menggunakan
Teknologi yang di sediakan agar teknologi tersebut dapat terus berkembang.
Penulis: Diva Puspa Ahmad
Editor: Faza Nur Aulia Suraya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar