Akhir semester adalah masa bagi seluruh siswa di Indonesia bersiap untuk melakukan ujian semester. Masa ini merupakan masa tersulit bagi seluruh siswa karena pada masa ini, siswa dituntut untuk harus berhasil menaklukkan ujian dan memberikan nilai yang terbaik bagi dirinya dan membanggakan orang tua. Hal ini menyebabkan banyak dari sebagian siswa yang depresi karena harus melewati masa ini. Sehingga banyak siswa yang memilih jalan pintas yaitu bermasa bodoh atau acuh tak acuh.
Depresi, dapat diartikan sebagai kondisi medis yang dirasakan seseorang yang sedang frustasi dalam hal apapun, sehingga dapat berdampak kepada kesehatan mentalnya. Tindakan negatif bisa saja terjadi karena perlakukan orang yang depresi, salah satunya bunuh diri. Untuk itu, kita tidak dapat men”judge” seseorang depresi dan jangan juga seenaknya meremehkan mereka karena kita tidak bisa memungkiri hal apa saja yang dapat ia lakukan (Dirgayunita, 2016).
Siswa sekolah memang cenderung merasakan depresi dalam menghadapi PAS (Penilaian Akhir Semester). Tugas yang banyak menjadi tekanan, belum lagi siswa harus mengejar ketertinggalan materi dan tugas yang belum dikerjakan, tapi usaha yang dilakukan siswa tidak semuanya membuahkan hasil. Hal ini menyebabkan usaha siswa selalu berakhir dengan terciptanya overthinking bagi diri siswa yang menjadikan seluruh kewajibannya sebagai beban hidupnya (Arjanto, 2016).
Siswa semakin depresi apabila mereka bertemu dengan teman-teman alumni saat reuni, banyak dari mereka yang sudah berhasil dan menjadi orang yang berprestasi disekolahnya masing-masing. Hal ini menjadi tekanan bagi para siswa dan mereka harus menggapai itu semua agar dapat membanggakan diri dengan teman-teman. Sedangkan, guru selalu menekankan agar siswa dapat menguasai materi yang ada di sekolah, padahal tidak semua siswa dapat menguasai segala materi disekolah. Sehingga, hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor meningkatnya depresi seorang siswa.
Keluarga pun tidak jauh berbeda, bukannya menyakan kabar, malah yang selalu ditanyakan “Berapa banyak prestasi yang telah kamu raih?”. Mereka selalu menuntut kita untuk harus berhasil dan dapat menaikkan derajat keluarga agar dapat dibanggakan ketika pergi arisan. Hal ini menyebabkan anak-anak dituntut harus berfikir kritis agar dapat menyelesaikan tuntutan keluarga dan tidak menjadi orang yang direndahkan dimata keluarga.
Faktor-faktor ini tentunya membuat seseorang semakin frustasi dan memaksakan diri untuk menyelesaikan pendidikan nya di bangku sekolah. Disinilah tanda depresi dapat kita ketahui. Kita tahu, tidak semua hal dapat berjalan dengan lancar. Begitu juga tuntutan, serajin apapun kita, sebisa apapun kita, faktor jenuh dan merasa tidak sanggup pasti tak bisa kita dihindari.
Depresi yang dialami para siswa hanya dapat diobati dengan beberapa perawatan. Metode yang dapat digunakan untuk mengobatinya yaitu dengan obat-obatan dan psikoterapi. Terapi dapat membantu mengobati depresi contohnya terapi keluarga yang dapat membantu jika konflik keluarga berkontribusi dalam kemunculan gangguan depresi siswa. Terkadang, rawat inap di perlukan untuk mengobati depresi berat. Beberapa faktor yang dapat membantu mengobati depresi social siswa sebelum mengoptimalkan program bureng antara lain antara lain:
Pertama berlajar dari jauh-jauh hari, cara ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk meminimalisir depresi dalam menghadapi ujian. Dalam hal ini, siswa diharapkan agar dapat mempersiapkan pembelajaran ujiannya 1 minggu bahkan 1 bulan sebelum hari ujiannya. Sehingga nantinya siswa hanya tinggal mengulang kembali pembelajaran yang telah di pelajari dari jauh-jauh hari. Dan membuat siswa lebih mudah dan ter arah dalam mengerjakan soal ujian dengan benar.
Kedua atur waktu yang tepat, cara ini merupakan tips pendukung agar siswa tidak gampang lupa. Siswa dituntut untuk dapat mengatur jadwal belajar yang tepat untuk dijadikan acuan menuntut ilmu. Dalam hal ini, siswa juga tidak boleh melanggar dari peraturan yang telah dibuatnya. Sehingga siswa lebih ter arah cara belajarnya.
Ketiga konsultasi dengan guru, cara ini menjadi bagian dari upaya penghilang rasa depresi siswa sekolah, karena dengan cara ini siswa dapat konsultasi kepada guru mengenai sistem ulangan dan lebih gampang belajarnya. Konsultasi kepada guru memang telah menjadi alat pembantu bagi siswa karena konsultasi dengan guru sama saja dengan membuat pandangan terbaik kepada guru. Guru juga bisa saja memberikan motivasi kepada kalian sebagai penyemangat agar siswa menjadi lebih semangat menuntut ilmu. Dengan cara ini juga dapat menjadi alternative untuk menyelesaikan segala masalah pembelajaran.
Keempat batasi sifat perfeksionis, Sikap yang perfeksionis dan ingin selalu mengerjakan semua hal dengan baik memang sangat baik untuk dilakukan. Namun, jika dilakukan secara berlebihan hal ini justru bisa membawa dampak buruk untuk tubuhmu, seperti membuat lebih mudah depresi dan lelah. Untuk itu yuk kurangi sikap perfeksionis dan maafkan diri sendiri jika sesekali melakukan kesalahan. Karena bagaimanapun tidak ada satu orang pun yang tidak melakukan kesalahan dan kadang kesalahan itu justru bisa membuat diri menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Kelima psikoterapi, pengobatan ini menjadi salah satu cara mengobati depresi untuk anak-anak. psikoterapi direkomendasikan sebagai pilihan pengobatan yang dapat diterima untuk pasien. Sementara itu, bagi anak yang menderita depresi sedang hingga berat perlu pengobatan kombinasi. Selain psikoterapi, terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal juga telah efektif dalam mengobati depresi pada siswa. CBT biasanya terdiri dari teknik dan metode aktivasi perilaku untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan membangun hubungan teman sebaya, memecahkan masalah, mengatasi pola berpikir negatif, serta mengatur emosi. Sebaliknya, terapi interpersonal umumnya berfokus pada adaptasi terhadap perubahan dalam hubungan, transisi peran pribadi, dan membentuk hubungan interpersonal.
Dalam hal ini, psikoterapi dapat dijadikan pengobatan untuk menunjang mental bagi siswa agar tetap kuat dalam menghadapi segala masalah dan harus membiasakan diri dalam menyelesaikan masalah. Sehingga, psikoterapi menjadi solusi terbaik untuk diterapkan bagi penderita depresi agar selalu terjaga mentalnya dan tidak menganggu kehidupannya. Psikoterapi dapat diterapkan dengan cara menjalin komunikasi yang baik dengan teman maupun guru dan rekreasi kecil-kecilan.
Keenam dengan penggunaan pengobatan farmakoterapi yang dapat dipertimbangkan dari tingkat keparahan dan riwayat depresi pada anak-anak. Farmakoterapi berupa pengobatan dengan adanya pemberian obat antidepresan bagi anak-anak. Pedoman consensus merekomendasikan fluoxetine (Prozac), citalopram (Celexa), dan sertraline (Zoloft) sebagai pengobatan lini pertama untuk penyakit depresi sedang-berat pada anak-anak. Pengobatan harus dimulai pada dosis terendah yang tersedia dan dititrasi sesuai dengan respon pasien serta efek samping yang ditimbulkan. Jika pengobatan ini pertama tidak berhasil, maka diperlukan konsultasi dengan psikiatri (Hospital, 2022).
Depresi dapat diminimalisir dengan berbagai cara dilingkungan kita sehari-hari, namun apabila depresi sudah berkelanjutan maka penderita diwajibkan untuk melakukan pengobatan di psikiatri untuk mendapatkan penanganan khusus. Maka dari itu anak-anak tidak diperbolehkan terlalu banyak overthinking yang dapat meningkatkan depresi. Mulai dari sekarang hindari depresi!!
Daftar Pustaka
(n.d.).
Arjanto, P. (2016). Jurnal Konseling Indonesia . Identifikasi Tingkat Stres Peserta Didik Menjelang, 97-100.
Dirgayunita, A. (2016). Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Probolinggo. Depresi: Ciri, Penyebab dan Penangannya , 1-14.
Hospital, C. (2022, April 5). Retrieved from Artikel Kesehatan: https://ciputrahospital.com/depresi-remaja-apa-penyebab-dan-solusinya/
Penulis: Moh. Fadhil Arhab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar