Rabu, 21 Desember 2022

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

 

Artis: Rex Orange County

Dirilis: 2019

Album: Pony

Genre: Alternatif/Indie

Rsensi Lagu:

Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange County ini dirilis pertama kali pada tanggal 17 Oktober 2019 berupa audio melalui kanal Youtube pribadinya.

Lagu ‘Pluto Projector’ yang dipopulerkan oleh Rex Orange County ini telah ditonton sebanyak 18 juta kali.

Makna dari lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange County menceritakan tentang seorang pria yang tidak bisa memahami dirinya sendiri dan perlu waktu melakukannya.

Dalam lirik lagu ini menjelaskan sosok kekasihnya yang lebih mengetahui dan mengerti tentang sang pria bahkan hingga sisi gelap yang ada pada dirinya.


Penulis: Iskandar Zacfaron

Resensi Lagu "Laskar Pelangi" - Nidji

 

Judul Album     : Laskar Pelangi
Penyanyi           : Nidji
Tahun Terbit     : 2008
Genre                : Pop
Lirik lagu          :


Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Selamanya
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia

Selamanya
Selamanya

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu

 

Lagu Laskar Pelangi merupakan salah satu original soundtrack film berjudul sama “Laskar Pelangi” yang diangkat dari sebuah novel best seller karya Andrea Hirata. Lagu ini diciptakan oleh Giring Nidji.

Secara struktural pemilihan kata/diksi pada lagu ini cukup tepat dan sesuai. Ditambah dengan penggunaan sarana-sarana kepuitisan seperti citraan dan majas.

Dalam lagu ini pengarang menggunakan citraan gerak ”berlarilah tanpa lelah”, ”menarilah dan terus tertawa” membuat maknanya lebih ekspresif dan melalui citraan tersebut pengarang ingin agar pendengar merasakan semangat/spirit lagu ini. Lalu beberapa majas perbandingan juga digunakan pengarang, seperti: majas metafora dalam kalimat mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia. Kata mimpi disini diibaratkan sebuah benda yang bisa dijadikan kunci untuk membuka sesuatu, dan ”sesuatu” di sini dapat diartikan harapan. Selain itu juga terdapat majas personifikasi dalam kalimat ”laskar pelangi tak kan terikat waktu”, ”warnai bintang di jiwa”. Kemudian majas hiperbola ditunjukkan melalui kata menaklukan dunia (hanya dengan sebuah mimpip), juga dalam frasa bebaskan mimpimu di angkasa. Lalu kalimat walau dunia tak seindah surga merupakan majas perbandingan simile, dimana pengarang membandingkan keadaan dunia dengan keadaan surga yang tidak ada yang pernah mengetahuinya.

Gaya bahasa pengarang lebih bersifat mengajak, menasehati, dan mengintruksi. Misal penggunaan –lah dalam kata ”menarilah” dan ”bersyukurlah” yang jugs berarti mengingatkan kita. Sedangkan bahasa yang digunakan cukup sederhana dengan penggunaan kata-kata konkret yang tidak terlalu sulit dipahami maknanya sehingga cukup memudahkan pendengar menangkap pesan dari lagu ini.

Dengan demikian dapat diungkapkan tema dari lagu Laskar Pelangi ini adalah perjuangan hidup dan semangat untuk meraih mimpi dan cita-cita. Melalui tema dan lirik yang mudah dimaknai amanat positif pun dapat tersampaikan dan mudah ditangkap pendengar.


Penulis: Muh. Abyan Ridha Tahir

Editor: Chalissa


Mulai Terkikisnya Budaya Indonesia Di Era Digital

 Seberapa banyak kamu mengenal Indonesia? Negara yang di dalamnya terdapat beragam budaya. Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang memiliki 37 provinsi yang mana di dalamnya memiliki berbagai macam budaya yang berbeda di setiap daerah.Itulah yang membuktikan bahwa Indonesia kaya akan budaya. Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki banyak suku, ras, agama yang berbeda-beda dari sabang sampai Merauke.Banyaknya perbedaan itulah yang membuat Indonesia terkenal sampai ke penjuru dunia.

         Namun, pada zaman sekarang ini terutama memasuki abad ke-22 yang di mana perkembangan teknologi semakin meningkat terutama dalam hal telekomunikasi dan informasi, kebudayaan Indonesia seakan semakin hilang ditelan peradaban.Meskipun menurut UU No. 8 tahun 2002, pada hakikatnya tujuan dari pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Untuk lebih detailnya kita tahu bahwa tujuan utama IPTEK adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan IPTEK terutama teknologi informasi seperti internet sangat memudahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat.Sehingga tidak sedikit manusia pada zaman sekarang lebih menyukai mempelajari inovasi-inovasi digitalisasi dibandingkan mempelajari budayanya sendiri.

Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin banyak produk digital yang sekarang ini mulai menyebar di masyarakat.Tidak hanya produk digital berupa media sosial seperti FB, Twitter, Instagram, dll. Tetapi mulai munculnya telepon genggam yang semakin hari semakin berinovasi menjadi lebih canggih.Hal itu semakin memudahkan masyarakat untuk bertukar kabar melalui chatting, telepon, bahkan video call. Produk-produk digital juga cenderung menjadikan masyarakat Indonesia melupakan budayanya sendiri.Walaupun begitu, kita tidak bisa menuntut untuk menghapus digitalisasi yang sudah menyebar di masyarakat Indonesia.Tetapi hal tersebut bukan berarti bahwa generasi zaman sekarang akan kehilangan seluruh jati diri sebagai bangsa yang kaya akan budaya.

            Melihat budaya Indonesia yang semakin hari semakin asing untuk bangsanya sendiri, kita sebagai generasi zaman sekaranglah yang harus bisa menyeimbangkan antara budaya lokal dengan budaya digital.Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melestarikan budaya Indonesia di tengah era digital. Seperti halnya kita bisa memanfaatkan  media sosial yang sering kita gunakan hampir setiap harinya untuk mengedukasi atau menyebarkan pengetahuan tentang budaya kita sendiri kepada masyarakat umum khususnya penggiat media sosial.Kemudian, tanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa dengan menggunakan telepon genggam kita sebagai sarana untuk memperdalam nilai-nilai budaya Indonesia.

          Jadi, dengan begitu kita bisa menyeimbangkan budaya Indonesia dengan budaya digitalisasi yang semakin menyebar pada saat ini. Adanya budaya digitalisasi ini juga bisa menjadikan kita sebagai orang yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat baik di dalam maupun luar negeri.

Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya.

Penulis: Muh. Abyan Ridha Tahir

Editor: Chalissa

Senin, 19 Desember 2022

Resensi Lagu "Ibu" - Iwan Fals

 


Judul Album : Perjalanan

Judul lagu : Ibu

Penulis : iwan Fals

Penyanyi : Iwan Fals

Genre : pop

Tahun rilis : 1988

Produksi : musica studios

 

Ibu adalah lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh Iwan Fals sebagai single keduanya spesial untuk memperingati Hari ibu pada tanggal 22 Desember Dalam lagu ini perumpamaan yang digunakan mengibaratkan bahwa seorang ibu rela berjuang mati-matian demi anaknya. Lagu ini diproduksi oleh Musica studios pada 1 januari 1988. lagu “Ibu” di Youtube sudah diperdengarkan lebih dari 9,2 juta kali, Sebuah angka fantastis untuk ukuran lagu yang diproduksi tahun 1988.

 

Lirik 

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah

Seperti udara, kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas
Ibu, ibu


Ingin kudekap dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas, ibu, ibu

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah

Seperti udara, kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas
Ibu, ibu

 

Review

Lagu Ibu mengandung kejujuran hati nurani manusia yang mengenang  perjuangan, penderitaan dan pengorbanan seorang ibu. Dalam lirik lagu ini pemilihan kata yang digunakan Iwan Fals sangat menggugah pembaca, seperti ”Ribuan kilo jalan yang kau tempuh lewati rintang untuk aku anakmu, ibuku sayang masih terus berjalan walau tapak kaki penuh darah penuh nanah”.

Iwan Fals melanjutkan liriknya dengan, ”Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas ibu”, penggunakan perumpamaan kata untuk mengibaratkan bahwa kasih ibu seperti udara yang memberikan pasokan berlimpah untuk kelangsungan kehidupan umat manusia. Udara adalah segalanya dalam kehidupan, sehingga kita mengakui tak mungkin mampu memberi balasan pada ibu secara maksimal, baik dalam materi atau non materi.

Pilihan kata dalam lirik lagu berjudul “Ibu” ada yang susah untuk dijelaskan  tetapi hal ini membuat lebih kreatif dan juga berupa citraan kesakitan yang menunjukkan koherensi yang kuat seperti Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, Walau tapak kaki, penuh darah, penuh nanah. Semua itu menunjukkan perjuangan seorang ibu yang merelakan dirinya tersakiti demi kebahagiaan anaknya.

Lagu ini menggunakan kata-kata yang puitis dalam liriknya yang membuat imaji pendengar lebih mudah terpancing sehingga membuat yang mendengar terhanyut lebih dalam  pada lagu ini.

Lagu ini direkomendasikan untuk didengarkan karena cocok untuk segala usia terutama untuk usia dewasa agar lebih menghargai dan lebih mengetahui perjuangan seorang ibu demi anaknya  yang tanpa batas.

 

Penulis: Amaliyah Gafar

Editor: Chalissa

Minggu, 18 Desember 2022

Resensi Lagu "A’touna El-Tufoole" - Nissa Sabyan

Identitas Lagu

Judul : A’touna El-Tufoole

Penyanyi : Nissa Sabyan

Pencipta : Sabyan Gambus

Durasi : 4:39

Album : Ya Maulana

Diliris : 2018

Label : Musik Islami

Lirik Lagu

أعطونا الطفولة
أعطونا الطفولة
أعطونا الطفولة
أعطونا، أعطونا، أعطونا السلام

جينا نعيدكم بالعيد بنسألكم
ليش ما في عنا، لا أعياد ولا زينه
يا عالم أرضي محروقة
أرضي حرية مسروقة

زمانه عم تحلم وبتسأل أيام
وين الشمس الحلوة ورفوف الحمام
يا عالم أرضي محروقة
أرضي حرية مسروقة

أرضي صغيرة، مثل صغيرة
أدونا السلام، وأعطونا الطفولة

أعطونا الطفولة
أعطونا الطفولة
أعطونا الطفولة
أعطونا، أعطونا، أعطونا السلام

زمانه عم تحلم وبتسأل أيام
وين الشمس الحلوة ورفوف الحمام
يا عالم أرضي محروقة
أرضي حرية مسروقة

أرضي صغيرة، مثل صغيرة
أدونا السلام، وأعطونا الطفولة

أعطونا الطفولة
أعطونا الطفولة
أعطونا الطفولة
أعطونا، أعطونا، أعطونا السلام

I am a child with something to say
Please, listen to me!
I am a child who wants to play
Why don't you let me?

My doors are waiting
My friends are praying
Small hearts are begging
Give us a chance!
Give us a chance!

Give us a chance!
Give us a chance!
Give us a chance!
Please, please, give us a chance!

جينا نعيدكم بالعيد بنسألكم
ليش ما في عنا، لا أعياد ولا زينه


Review

LirikAtouna El Toufoule atau biasa disebut “Atuna Tufuli”, menceritakan tentang curahan hati seorang anak yang merasakan penderitaan di daerah konflik. Lirik lagu “Atuna Tufuli” menggambarkan bagaimana sang anak yang kebebasannya dicuri, kehilangan masa kecil karena konflik yang terjadi. Lagu ini ditujukan kepada anak-anak di seluruh dunia yang tidak merasakan kebebasan di wilayahnya, baik hak bermain, hak hidup, maupun hak merasakan kedamaian akibat konflik perang, salah satunya yang terjadi pada Israel dan Palestina, serta wilayah Timur Tengah lainnya.

Atuna Tufuli atau Atouna el Toufoule merupakan lagu yang sebenarnya telah lama populer pada tahun 1976 oleh penyanyi aslinya, Remi Bandali. Remi Bandali merupakan seorang penyanyi cilik tahun 80-an yang berkebangsaan Lebanon. Ia berasal dari keluarga yang bergelut di bidang seni musik. Ayahnya merupakan seorang komposer ternama di Lebanon. Remi Bandali memulai kariernya di dunia musik sejak berumur tiga tahun. Lagu pertamanya dipersembahkan untuk Lebanon yang dilanda perang. Nama Remi Bandali semakin terkenal setelah merilis lagu Atouna El Toufoule dalam tiga bahasa pada 1985. Dalam waktu singkat Remi Bandali dikenal sebagai simbol anak Lebanon yang masa kecilnya rusak akibat perang. Salah satu alasan "Atuna Tufuli" menjadi populer di Indonesia adalah karena dinyanyikan ulang (cover) oleh grup musik Sabyan Gambus pada 1 Agustus 2018.

“Atouna El Toufoule” disertakan dalam album Sabyan Gambus berjudul Ya Maulana. Makna Lagu “Atuna Tufuli” Atouna El Toufoule sendiri berarti "beri kami masa kecil". Lagu ini dinyanyikan oleh seorang anak yang merasa kehilangan masa kecilnya karena perang.

Lagu “Atouna El Toufoule” tidak memiliki kekurangan dari segi pemilihan kata, maupun nada liriknya yang benar-benar serasi. Dipilih dari bahasa Arab, separuh berbahasa Inggris, dan mudah dihafalkan oleh siapapun yang ingin menyanyikannya. Lagu ini mengisahkan anak-anak kecil yang masih menginginkan bermain bersama. Anak-anak ini dan teman-teman sebaya membutuhkan kasih sayang dari orang tua, namun mereka kehilangan masa bermain bahkan keluarga dan rumah tempat tinggal mereka.

Lagu ini sangat menyentuh dan begitu menyayat hati ketika didengarkan. Sangat mencerminkan bagaimana berharganya hak seorang anak dalam meraih kebebasan. Namun, kebebasan tersebut harus terenggut oleh sebab musabab yang sesungguhnya anak tersebut belum dapat memahaminya. Sangat menggambarkan bagaimana seorang anak mengungkap curahan hatinya yang merasakan penderitaan saat berada di daerah konflik (hidup di zona perang) dan tidak merasakan kedamaian yang selayaknya.

Penulis: Aulia Ulil Azmi

Editor: Chalissa


POLA PIKIR MILENIAL: REVOLUSI TEKONOLGI DAN INOVASI UNTUK BANGSA

 

Seiring berjalannya waktu, perubahan akan terus terjadi mulai dari aspek sosial, budaya, ekonomi hingga teknologi menuntut setiap insan untuk bisa beradaptasi pada setiap revolusi perubahan waktu yang terjadi. Perubahan signifikan di setiap generasi memberikan suatu ciri khas yang memengaruhi keadaan generasi pada masa mendatang. Banyaknya perubahan baik positif maupun negatif bergantung pada mereka yang lahir di zaman sekarang. Saat ini sedang banyak isu yang membahas tentang generasi milenial yang di anggap sangat berpengaruh pada setiap bangsa, terlebih dalam hal perubahan pendidikan, berbisnis kreatif, serta arah politik masa mendatang.

Generasi milenial merupakan suatu bagian dari perkembangan dan pertumbuhan yang di akibatkan oleh kondisi dan keadaan lingkungan. Hal ini menimbulkan revolusi perubahan yang meningkat dengan cepat. Istilah generasi milenial sendiri didapatkan oleh seorang peneliti ahli demografis bernama Willian Straus dan Neil Howe. Generasi ini dikenal juga dengan sebutan generasi Y yang lahir antara tahun 1980 hingga 2000. Generasi yang muncul setelah generasi ini adalah generasi Z ( Faiza dkk, 2018).

Generasi milenial lahir dan tumbuh ketika teknologi seperti komputer berevolusi dari yang semula berupa perangkat yang mahal, besar dan sulit digunakan menjadi perangkat rumahan yang murah dan mudah digunakan. Ketika internet mulai dikenal oleh banyak kalangan generasi milenial telah mencapai usia yang cukup dewasa sehingga nilai-nilai hidup yang ditanamkan oleh orangtua dari generasi milenial masih memiliki ciri sosial. Berkerja secara kolaboratif dalam sebuah tim adalah salah satu contoh dari sikap bekerja yang baik pada generasi ini (Khozin,2018:39-40).

Generasi milenial memiliki pola pikir yang sangat khas. Pola pikir yang khas ini dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi dan informasi pada zamannya, yang memungkinkan hubungan yang lebih luas. Namun, menurut Lyons (2004) ciri-ciri generai millennial masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, keadaan sosial keluarganya. Generasi milenial memiliki pola komunikasi yang sangat terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya.

Generasi ini merupakan generasi pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi, lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, sehingga generasi millinial terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya. Secara umum, pola pikir generasi millennial sangat terbuka dan menghargai perbedaan, lebih memilih kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan daripada menerima perintah, serta pragmatis dalam menyelesaikan persoalan ( Lanscater and Stillman, 2002). Generasi ini lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, memiliki perhatian yang lebih pada kekayaan, kreatif, inovatif, menyukai sesuatu yang praktis dan instan.

Pandangan ini sejalan dengan pendapat Hunt dan Jennifer group (2011:1) yaitu This is the newest generation to enter the workforce. Leader across disciplines are taking note of the challenges and opportunities associated with training this unique. Akses yang luas terkait teknologi dan informasi memungkinkan generasi ini memiliki wawasan yang luas. Berbagai informasi dari belahan dunia yang notabene sangat bervariasi, menyebabkan pola pikir mereka terbiasa dengan adanya perbedaan. Perbedaan dianggap sebagai 8 Transformasi Belajar Generasi MIlenial keragaman yang patut diapresiasi dan ditolerir sebagai bentuk saling menghargai. Semakin luas informasi yang didapat, semakin terbuka dan menghargai perbedaan yang ada di sekitar mereka. Generasi millennial tidak lagi tertarik dengan pekerjaan dengan strukstural yang rapat. Karena sistem kerja tersebut menuntut ketaatan yang tinggi dan pembatasan terhadap improvisasi. Padahal generasi ini telah terbiasa dengan aliran ide dan wawasan yang luas. Karena itu, generasi ini lebih menyukai pekerjaan yang memungkinkan menyalurkan ide, kerjasama.

Keterbukaan informasi, juga berpengaruh pada cara pandang generasi ini terkait bidang politik dan ekonomi. Dunia politik tidak hanya dihuni oleh sarjana lulusan hukum atau tata negara saja, namun oleh siapa saja dari bidang yang bervariasi. Bidang pekerjaan juga demikian. Banyak yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikannya, namun lebih mengandalkan keahlian atau kesempatan karena memanfaatkan kemudahan hubungan melalui media sosial. Generasi ini sangat kaya akan ide kreatif dan inovatif. Berbagai informasi yang mudah diakses,membuka pikiran tentang pentingnya sesuatu yang terbarukan, unik, menarik dan berdaya saing. Karena itu generasi ini selalu menghargai ide kreatif dan inovatif.

Menurut Hunt, hali ini disebabkan mereka sangat menyukai trial and error yang memungkinkan untuk selalu belajar dan evaluasi diri. Bahkan menurutnya, They want learning to be creative, interactive, and fun, and they enjoy khinking outside the box (Hunt& Tucciarone, 2011:2) Salah satu hal prioritas dalam pengambilan keputusan pada generasi millennial adalah materi. Kekayaan merupakan hal yang sangat penting untuk diperjuangkan. Banyak tokoh inspiratif bagi generasi ini adalah orang-orang yang berwal dari nol, yang akhirnya berhasil meraih puncak kesuksesan dan kekayaan dengan perjuangannya. Dedikasi dan semangat kerja juga dilandasi oleh money orientate, sehingga penghargaan terhadap suatu hasil kerja juga lebih dinilai dengan materi. Namun yang paling utama pada pola pikir mereka, adalah pentingnya efisiensi waktu.

Pola pikir mengahargai yang praktis dan instan, dipengaruhi oleh kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sekitar mereka. Waktu adalah sesuatu yang berharga, sehingga semakin cepat persoalan atau pekerjaan dapat diselesaikan, akan semakin baik. Hal inilah yang membuka peluang berbagai ide kreatif yang didasarkan pada kebutuhan efisiensi waktu, seperti toko online, pendaftaran sekolah online, ojek online, serta delivery order untuk pembelian barang. Sejak lama generasi milenial diyakini sebagai generasi yang mengedepankan berpikir kritis serta mengandalkan akal budi. Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat mereka ditutut untuk lebih gesit dalam segala hal dibandingkan dengan pendahulunya. Sehingga agar tidak mudah dibodohi oleh teknologi, generasi millennial harus mampu memandang teknologi dari sisi yang berbeda serta mengendalikan setiap komponen teknologi dengan bijak. Perkembangan zaman yang sangat pesat, generasi millennial sangat mudah larut dengan kondisi yang ada. Mereka akan mudah terseret arus baik yang menimbulkan dampak negatif maupun positif. Untuk itu, diperlukan tumpuan yang kokoh bagi mereka sebagai salah satu modal yang kuat untuk tetap berada pada jalur kebenaran yaitu budi pekerti dan kepribadian yang luhur.

Berpegang teguh pada setiap norma yang sudah ada sangat diperlukan bagi generasi milenial untuk dapat membentengi diri mereka dari paparan konten negatif yang dapat merusak moral. Mereka dikenal sebagai generasi yang terlalu serius dalam menanggapi setiap berita, opini, dan pembicaraan orang lain. Oleh karena itu, mereka harus mampu menjadi produsen konten positif misalnya dengan mengajak masyarakat untuk mencintai budaya baca dan tulis. Selain itu, mereka juga memiliki gaya hidup yang cenderung konsumtif dan menganggap bahwa pekerjaan dan kebahagiaan dapat mereka peroleh hanya dengan gadget yang mereka mainkan. Rasa ingin tau yang dimiliki gerasi ini rendah serta kebanyakan dari mereka kurang mampu bekerja dalam tim. Generasi milenial cenderung suka berpindah pekerjaan dengan alasan ingin mencari pengalaman sebanyak-banyaknya sehingga membut karir mereka sulit meningkat (Faiza dkk, 2018 : 10-15).

Dalam dunia kerja saat ini, organisasi dihadapkan dengan dua generasi yang berbeda: Generasi X dan Generasi Y. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 80 juta Generasi Y pada 2010 dan akan meningkat menjadi 90 juta pada akhir 2030; berarti 1/3 masyarakat Indonesia merupakan Generasi Y. Pada 2015, lebih dari 35% penduduk Indonesia adalah penduduk muda berusia 15-34 tahun. Secara teoretis, sebuah generasi terbentuk sebagai kelompok yang memiliki kesamaan tahun kelahiran, umur, lokasi, dan life events yang signifikan pada tahap kritis perkembangannya. Jadi, sebuah generasi menjadi berbeda dengan generasi lainnya karena terdapat faktor perubahan yang membawanya.

Selain itu, potensi proporsi Generasi Y juga akan semakin meningkat pada masa mendatang (Kratz, 2013). Pada 2014, Generasi Y mempunyai proporsi 36% di dunia kerja. Selanjutnya ada kemungkinan bahwa pada 2020 sebesar 46 % Generasi Y mendominasi dunia kerja. Data tersebut memperlihatkan porsi Generasi Y di dunia kerja. Namun, jika dilihat hanya dari komposisi antargenerasi di Kementerian Keuangan, pada 2013 dapat dilihat bahwa Generasi Baby Boomers hanya sebesar 17%, Generasi X sebesar 38% dan Generasi Y sebesar 45%. Apabila diproyeksikan maka pada 2017 Generasi Y meningkat menjadi 73%, sementara Generasi X dan Generasi Baby Boomers menurun menjadi 25% dan 2% (Kemenpan, 2018). Generasi Y adalah generasi yang peka terhadap perubahan informasi, gaya hidup dan gadget. Jumlah mereka kini mulai banyak di industri perbankan. Berdasarkan data statistik nasional, jumlah angkatan kerja di bulan Agustus tahun lalu mencapai lebih dari 121 juta dan sebanyak 66% sudah bekerja. Sementara itu, selama periode yang sama, ada sekitar 500 ribu yang bekerja di bank; apabila sebanyak 5% ialah pegawai rekrutan baru maka terdapat 25 ribu orang yang baru saja bekerja di bank.

Perkembangan teknologi telah merubah cara hidup kita, bukan hanya merubah cara kita mengakses informasi, tetapi juga cara pandang kita terhadap dunia. Beberapa dekade lalu, mungkin kita belum mendengar istilah facebook, smartphone, dan online shop, namun sekarang, istilah-istilah itu sudah akrab di kehidupan kita sehari-hari. Hal ini pernah diprediksi sejak tahun 1960an oleh Mc Luhan, seorang visioner asal Kanada. Mc Luhan berpendapat bahwa perubahan budaya dalam kehidupan manusia itu ditentukan oleh teknologi dan kita akan berada di tengah-tengah sebuah revolusi (teknologi). Mc Luhan juga berpendapat bahwa dunia tidak akan pernah sama lagi akibat dari pesatnya perkembangan teknologi.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) inilah lahir dan tumbuh generasi yang dikenal dengan istilah Generasi Y atau dikenal dengan Generasi Milenial. Generasi milenial dianggap sebagai generasi yang lebih akrab dengan teknologi jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya seperti Generasi X dan Generasi Baby Boom. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan TIK inilah yang membesarkan generasi milenial, sehingga generasi milenial dan TIK seperti dua hal yang tidak terpisahkan. Generasi milenial tumbuh di era teknologi yang telah menyentuh setiap sendi kehidupan dan memang sudah seharusnya dapat menjawab setiap kebutuhan dan gaya hidup generasi milenial yang semakin menantang dan lebih dinamis. Dengan menggunakan TIK memungkinkan generasi milenial saling terhubung dan berkomunikasi serta menawarkan kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Setiap pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien jika mampu memanfaatkan TIK secara optimal.


Penulis: Aulia Ulil Azmi

Editor: Chalissa

Sabtu, 17 Desember 2022

Akhir dari Grub Musik Legendaris, Resensi lagu: One More Light



Identitas Lagu

Judul: One More Light

Genre: Pop, pop rock, pop electro

Penyanyi: Linkin Park

Produksi: Warner Bros Records

Durasi: 4 menit 15 detik

Tahun Rilis: 2017

Lirik Lagu

Should've stayed, were there signs, I ignored?Can I help you, not to hurt, anymore?We saw brilliance, when the world, was asleepThere are things that we can have, but can't keep
If they sayWho cares if one more light goes out?In a sky of a million starsIt flickers, flickersWho cares when someone's time runs out?If a moment is all we areWe're quicker, quickerWho cares if one more light goes out?Well I do
The reminders pull the floor from your feetIn the kitchen, one more chair than you need ohAnd you're angry, and you should be, it's not fairJust 'cause you can't see it, doesn't mean it, isn't there
If they sayWho cares if one more light goes out?In a sky of a million starsIt flickers, flickersWho cares when someone's time runs out?If a moment is all we areWe're quicker, quickerWho cares if one more light goes out?Well I do
Who cares if one more light goes out?In a sky of a million starsIt flickers, flickersWho cares when someone's time runs out?If a moment is all we areWe're quicker, quickerWho cares if one more light goes out?Well I do
Well I do.

Linkin Park ialah grup musik bergenre rock bersal dari Agoura Hills, California, Amerika Serikat, untuk komposisi band ini berdasarkan gambar dari kiri ke kanan Chester Bennington, Mike Shinoda, Brad Delson, Joe Hahn, Dave Farrell, dan Rob Bourdon, mereka memulai karirnya pada tahun 1996 dengan memiliki nama pertama band Xero.

Xero pertama kali dibentuk oleh Mike Shinoda, Rob Bourdon, dan Brad Delson saat mereka masih SMA, setelah lulus dari jenjang sekolahnya mereka mulai betul-betul mendirikan yang namanya grup musik dengan cara mereka merekrut anggota lagi danmereka adalah Joe Hahn, Dave Farrell, dan Mark Wakefield (vokalis pertama Linkin Park/Xero), namun selang waktu berlalu Mark Wakefield keluar dari band tersebut lalu di ganti oleh Chester Bennington sebagai vokalis utama band.

Grup musik rock ini berada pada puncak kejayaannya pada tahun 2000-an awal yang dimana lagu dari album Hybrid Theory yaitu "In the End" booming dan banyak lagu mereka juga yang meledak di pasaran sehingga mereka mampu menjual jutaan kopian lagu-lagu mereka

Waktu berlalu hingga pada tahun 2017 yang di mana Likin Park memutuskan untuk vakum karena kematian vokalisnya yaitu Chester Bennington, sebelumnya mereka memang telah berencana untuk melakukan world tour untuk album baru mereka yaitu One More Light pada 3 Agustus 2017 namun hal itu ditunda dan tidak terlaksana, dengan album terakhir mereka One More Light yang dirilis pada 19 Mei 2017 dengan jumlah lagu pada album ada 10 buah.

Lagu-lagu yang berada di album One More Light sempat dihujat oleh para fansnya band itu sendiri karena genre dari lagu tersebut melenceng jauh dari makna Linkin Park yang beraliran metal namun di balik hal itu tujuannya merisi pesan-pesan atau makna tersirat yang sangat mendalam.

Peresensi: Ahmad Fatih

Editor: Anggun Sasmi


Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...