Jumat, 02 Desember 2022

Jus Buah Delima (Punica granatum): Pengganti Kopi Instan bagi Mahasiswa untuk Mencegah Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

 

       I.         Pendahuluan

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah suatu gangguan saluran pencernaan di mana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus (kerongkongan) yang menimbulkan gejala klinik (Didik, Yurizali, & Akbar, 2021). Refluks dapat terjadi dalam keadaan normal yang biasanya disebabkan oleh kondisi tertentu seperti pada saat muntah dan berbaring setelah makan. Bila refluks ini terjadi, esofagus akan segera berkontraksi untuk membersihkan lumen dari refluksat tersebut agar tidak terjadi kontak yang lama antara refluksat dan mukosa esofagus (Makmun, 2017). GERD disebabkan akibat melemahnya otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus) sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau naiknya isi dan asam lambung ke saluran esofagus (dr. Agus Waspodo, 2022) Penyakit ini seringkali tidak terdiagnosis sebelum menimbulkan gejala yang berat (Levin, 2015). Beberapa gejala klinis yang disebabkan GERD adalah heartburn (sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada), regurgitasi, nyeri ulu hati, sakit saat menelan (odinofagia), mual, kesulitan makan (disfagia), hingga kesulitan tidur pada malam hari (Didik, Yurizali, & Akbar, 2021).

Beberapa faktor yang dapat mempertinggi risiko terjadinya GERD antara lain; obesitas, usia lebih dari 40 tahun, wanita, ras (India lebih sering mengalami GERD), hiatal hernia, kehamilan, merokok, diabetes, asma, riwayat keluarga dengan GERD, status ekonomi lebih tinggi, dan skleroderma. Pada Sebagian orang, makanan dapat memicu terjadinya GERD, seperti bawang, saos tomat, mint, minuman berkarbonasi, cokelat, kafein, ataupun porsi makan yang terlalu besar. Beberapa obat-obatan juga dapat memperburuk gejala GERD. Dari hasil penelitian, prevalensi GERD di Indonesia akhir-akhir ini meningkat  (Tarigan & Bogi, 2019).

Mahasiswa memiliki risiko GERD yang cukup tinggi dikarenakan beban studi yang membuat mahasiswa lupa waktu untuk mengatur pola makan dan kekhawatiran mahasiswa dalam menyelesaikan studinya di perguruan tinggi sehingga menimbulkan stres. Selain itu, konsumsi kopi yang berlebihan seringkali dilakukan oleh para mahasiswa. Mahasiswa cenderung mengonsumsi kopi dengan alasan utama agar lebih terjaga dan tetap bangun saat belajar, terutama menjelang masa ujian (Didik, Yurizali, & Akbar, 2021). Penelitian yang dilakukan Spiller dalam Wachamo, 2017 menyebutkan bahwa kopi mengandung sedikit nutrisi tetapi mengandung lebih dari ribuan bahan kimia alami seperti karbohidrat, dan lain sebagainya. Beberapa dari bahan kimia tersebut berpotensi berbahaya bagi kesehatan salah satunya adalah kandungan kafein. Kafein diketahui memiliki efek positif pada tubuh manusia jika dikonsumsi dengan dosis rendah (≤ 400 mg) seperti  peningkatan gairah, peningkatan kegembiraan, kedamaian dan kesenangan. Selain itu, kafein juga memiliki efek ketergantungan. Tidak hanya itu, pengonsumsian kafein yang berlebihan dapat memberikan efek negatif berupa detak jantung yang tidak normal, sakit kepala, munculnya perasaan was-was dan cemas, tremor, gelisah, ingatan berkurang, insomnia dan dapat menyebabkan gangguan pada lambung dan pencernaan (Elfariyanti, Silviana, & Santika, 2020). Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menyebabkan GERD dan meningkatkan paparan esofagus bagian bawah terhadap asam lambung (Saraswati, Garianto, & Mulyarjo, 2021). Salah satu cara untuk mencegah terjadinya GERD di kalangan mahasiswa adalah mengganti kebiasaan meminum kopi instan dengan meminum minuman selain kopi, seperti jus buah delima. 

    II.         Pembahasan

Kebanyakan mahasiswa cenderung lebih memilih kopi instan sebagai asupan kafein agar tetap terjaga saat mengerjakan tugas-tugas studinya dikarenakan pembuatannya yang mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Tetapi hal tersebut akan meningkatkan risiko terkena GERD bagi para mahasiswa akibat konsumsi kafein yang berlebihan, oleh karena itu untuk memperkecil risiko tersebut para mahasiswa sebaiknya mengganti kebiasaan meminum kopi instan menjadi minuman lain yang segar dan mampu membawa efek semangat seperti jus buah delima (Punica grantum). Jus merupakan minuman sari buah atau sayuran yang mengandung senyawa kimia yang dapat menurunkan risiko penyakit degenerative karena kaya akan antioksidan dan telah dianjurkan oleh National of Sciences. Salah satu buah yang kaya akan kandungan antioksidan adalah buah delima (Muflihunna, Syarif, & Dian, 2014). Selain itu, buah delima juga mengandung alkaloid (Muflihunna, Syarif, & Dian, 2014) yang juga merupakan senyawa dari kafein yang berfungsi untuk merangsang pusat syaraf manusia yang jika dikonsumsi akan membuat sistem syaraf manusia akan menjadi lebih tajam dan kuat. Sehingga, dengan mengonsumsinya akan memberikan efek berenergi, konsentrasi meningkat, dan efek lainnya (Otten, 2014). Tidak seperti kopi instan, jus buah delima ini terbukti aman bagi lambung.

Selain itu, banyak sekali manfaat bagi kesehatan dari jus buah delima ini. Dilansir dari (Manfaat Dan Khasiat Buah Delima Untuk Kesehatan, 2013) buah delima dapat membersihkan plak maupun lemak yang tertimbun di pembuluh arteri sehingga dengan mengonsumsi buah ini dapat mencegah terjadinya serangan jantung, hipertensi, dan stroke. Tak hanya itu, jus buah delima dapat meningkatkan kolesterol baik dan mengurangi kolesterol jahat, menyehatkan gigi dan tulang, membunuh sel kanker payudara, mencegah dan mengobati kanker prostat, dan masih banyak manfaat lainnya. 

 III.          Kesimpulan & Saran

GERD adalah salah satu penyakit lambung yang cukup tinggi risikonya untuk diderita oleh berbagai kalangan, terutama mahasiswa diakibatkan oleh konsumsi kopi instan yang berlebihan saat ingin tetap terjaga saat mengerjakan tugas dan lain sebagainya. Sebaiknya pengonsumsian kopi instan dikalangan mahasiswa dapat dikurangi dengan cara mengganti minuman tersebut menjadi minuman lain yang lebih sehat tetapi masih mempunyai efek positif yang kurang lebih sama dengan kopi seperti jus buah delima.

DAFTAR PUSTAKA 

Admin. (2013, Juni). Manfaat Dan Khasiat Buah Delima Untuk Kesehatan. Retrieved from pemkomedan.go.id: https://pemkomedan.go.id/artikel-11216-manfaat-dan-khasiat-buah-delima-untuk-kesehatan.html

Didik, K. A., Yurizali, B., & Akbar, R. R. (2021, September). Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Dengan GERD-Q Pada Mahasiswa Kedokteran. Baiturrahmah Medical Journal, 1, 36-44.

dr. Agus Waspodo, S.-K. (2022, November). Apa itu GERD? Kenali Penyebab, Risiko, dan Cara Mengatasinya. Retrieved from siloamhospitals.com.

Elfariyanti, Silviana, E., & Santika, M. (2020). Analisis Kandungan Kafein Pada Kopi Seduhan Warung Kopi Di Kota Banda Aceh. Lantanida Journal, 8, 1-95.

Kurniawan, J., Edrizal, & Desnita, E. (2014). Efektifitas Estrak Buah Delima (Punica grantum) Secara Topikal Dalam Proses Penyembuhan Luka Mukosa Pada Tikus Putih (Galur wistar). Jurnal B-Dent, 1, 126-133.

Levin, M. (2015). Radiologic Imaging Of Gastroesophageal Reflux Disease. Springer wien New York, 23.

Makmun, D. (2017). Management of Gastroesophageal Reflux Disease . Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy, 21-27.

Muflihunna, A., Syarif, S., & Dian, R. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan Varian Jus Delima Dengan Metode Frap. As-Syifaa, 6, 145-153.

Otten. (2014, Juni). Kafein, Zat Unik Yang Ada Di Dalam Kopi. Retrieved from ottencoffee.co.id: https://ottencoffee.co.id/majalah/kafein-zat-unik-yang-ada-di-dalam-kopi

Saraswati, A. P., Garianto, E., & Mulyarjo. (2021). Hubungan Antara Konsumsi Kopi Dengan Gejala Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). CoMPHI Journal: Community Medicine And Public Health Of Indonesia Journal, 1, 177-184.

Tarigan, R., & Bogi, P. (2019). Analisis Faktor Risiko Gastroesofageal Refluks di RSUD Saiful Anwar Malang. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 6, 78-81.



Penulis: Nurul Fadhilah Ilham

Editor: Afiqah Nazifatul Latif

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...