Sabtu, 03 Desember 2022

Kertas, Si Tipis Yang Mengakibatkan Tipisnya Lapisan Ozon Bumi

 



    Kita semua pasti pernah bahkan sering menggunakan kertas. Kertas memang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sehari-hari, mulai keperluan sekolah, administrasi perkantoran, sampai bungkus makanan pun menggunakan kertas. Fenomena tersebut berdampak terhadap perubahan iklim bumi yaitu pemanasan global.

    Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula industri di Indonesia. Dampak negatif serta positif selalu menyertai perubahan ini. Dengan perkembangan tersebut kebutuhan hidup manusia semakin meningkat sehingga eksploitasi alam juga meningkat. Pembabatan hutan, perubahan alih fungsi lahan pertanian dan industrialisasi merupakan beberapa contoh aktivitas manusia yang saat ini marak dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.

    Bumi kita dilindungi oleh lapisan atmosfer yang tersusun dari berbagai macam gas rumah kaca (GRK) antara lain: uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), metana (CH4), dan gas lainnya. GRK tersebut menyerap dan memantulkan kembali radiasi matahari sehingga berperan sebagai stabilitator suhu bumi agar tetap nyaman dihuni oleh makhluk hidup. 

    Namun, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya industrialisasi menyebabkan kondisi atmosfer bumi semakin menghangat atau yang kita kenal dengan pemanasan global.

 

    Menurut NOAA (2018), rata-rata peningkatan suhu bumi mencapai 1,1 derajat celcius. Sedangkan menurut NASA suhu bumi mengalami peningkatan sebesar 0,9 derajat celsius setelah revolusi industri. Meskipun berbeda, kedua lembaga tersebut menyatakan bahwa suhu bumi mengalami peningkatan.

    Suhu bumi mengalami peningkatan yang berdampak terhadap mencairnya es di kutub, naiknya muka air laut, pergeseran pola curah hujan, serta anomali cuaca atau cuaca ekstrem. Dampak tersebut merugikan di segala aspek kehidupan, mulai dari ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya.

    Kertas dalam pembuatannya menggunakan bahan baku yang berasal dari kayu. Setiap perusahaan kertas akan menebang pohon untuk memenuhi kebutuhan produksi kertas. Semakin banyak permintaan kertas maka produksi kertas juga akan meningkat yang tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya jumlah pohon yang ditebang. Penebangan pohon ini apabila tidak diimbangi dengan reboisasi yang tepat akan ikut berperan dalam pemanasan global.

    Tentu penting bagi kita semua untuk mencegah pemanasan global. Cara utama yang paling ampuh untuk mencegah hal tersebut yaitu dengan membudayakan perilaku hemat kertas. Kertas memang selalu menjadi masalah dan sampah berserakan dimana-mana. 75% orang Indonesia sering membuang-buang kertas tanpa memikirkan awal mula kertas diciptakan. Perilaku membuang-buang kertas ini perlu dihindari. Realitanya kertas termasuk kedalam kategori yang membutuhkan waktu lama agar dapat terurai. Oleh karena itu akan lebih baik lagi jika kertas tidak hanya digunakan untuk sekali pakai tetapi juga dapat di daur ulang kembali menjadi kerajinan tangan yang bernilai sentimental dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

    Daur ulang kertas dapat dilakukan dengan cara memproses potongan-potongan kertas bekas menjadi bubur dan mengeringkannya. Ya, mendaur ulang adalah tindakan sederhana untuk mengubah dan menggunakan kembali suatu barang sehingga tidak harus membuangnya. 

    Dengan kata lain jika kita membudayakan perilaku menghemat kertas ini maka kita  sudah menyelamatkan bumi satu langkah lebih jauh dari pemanasan global yang memiliki dampak luar biasa. Meskipun ada banyak penyebab dari pemanasan global, tetapi kertas adalah salah satu penyebab yang paling sering kita jumpai dan terbilang paling mudah untuk kita cegah melalui perilaku hemat kertas ini.

    Alternatif  lain yang bisa ditempuh untuk mencegah pemanasan global yaitu  mengganti kertas dengan menggunakan alat elektronik, karena dengan perkembangan teknologi ini dapat membantu mengurangi penggunaan kertas yang pastinya berdampak pada berkurangnya penebangan pohon. Data terakhir menyatakan bahwa hampir 100 juta penduduk Indonesia telah memiliki akses internet dan tentunya angka ini akan terus meningkat seiring dengan perkembangan waktu karena manfaat dan fungsinya sangat besar bagi masyarakat. Walaupun internet membawa dampak positif dan negatif tetapi hadirnya internet ini bisa mengeleminasi penggunaan kertas dan dapat dipandang positif sebagai bentuk penghematan.

    Jika penghematan tidak dimulai dari sekarang maka akan banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari penebangan pepohononan secara liar antara lain akan terjadinya banjir, tanah longsor, kurangnya populasi untuk hewan-hewan liar yang akan segera turun ke perkotaan atau perdesaan, mengurangi paru-paru dunia sebagai sumber oksigen sehingga akan menyebabkan lapisan ozon menipis. Apabila lapisan ozon menipis, maka es di kutub akan lebih cepat mencair sehingga lama kelamaan dapat menenggelamkan bumi.

Oleh karena itu, ayo selamatkan bumi kita dari pemanasan global melalui perilaku hemat kertas!


Penulis: Jasmita Zania Putri Hamlin

Editor: Chalissa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Lagu Pluto Projector By Rex Orange County

  Artis: Rex Orange County Dirilis: 2019 Album: Pony Genre: Alternatif/Indie Rsensi Lagu: Lagu ‘Pluto Projector’ milik Rex Orange ...